tag:blogger.com,1999:blog-46803290379433251282024-03-05T05:43:55.176-08:00my_blogtulisan-tulisan pengembangan kreatifitas dirimybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.comBlogger112125tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-41563628553546972502013-06-12T19:03:00.002-07:002013-06-12T19:03:35.257-07:00pelaporan,disclosure,transaksi mata uang Pada dasarnya, alur akuntansi atas transaksi bermata uang asing adalah sebagai berikut :
Pada saat terjadinya transaksi pertama kalinya, nilai transaksi diakui atau dicatat sebesar nilai fakturnya (invoice)
Pada setiap pelaporan, transaksi tersebut di translasikan dengan mengkonversikan nilai transaksi tersebut ke dalam mata uang fungsionalnya (Rupiah) sesuai dengan metode konversi yang dipergunakan, pada saat ini akan diakui KEUNTUNGAN atau KERUGIAN (SELISIH) KURS, yang dalam bahasa inggrisnya disebut Currency Gain/Lost.
Pada saat pembayaran (pelunasan) atas transaksi tersebut (baik itu berupa transaksi atas aktiva maupun kewajiban), nilai transaksi bermata uang asing tersebut akan disetarakan lagi dengan mengkonversikannya menjadi mata uang fungsional (Rupiah). Proses konversi ini akan mengakibatkan adanya KEUNTUNGAN atau KERUGIAN (SELISIH) KURS (Currency Gain/Lost).
Contoh :
Tanggal 31 Januari, sebuah perusahaan di Indonesia membeli barang dagangan dari Amerika dengan nilai invoice USD 1,000.00, Tutup buku fiskal pada tanggal 20 Maret, dan pembayaran akan jatuh tempo pada tanggal 30 April, dan
Sementara itu situasi nilai tukar pada saat itu digambarkan sebagai berikut :
28 Pebruari, 1 USD = Rp 9,000,-
20 Maret, 1 USD = Rp 9,100,-
30 April, 1 USD = Rp 9,200,-
Atas Transaksi diatas, dapat dicatat dengan jurnal entry :
Pada tanggal pembelian (28 Pebruari) :
[Debit] : Pembelian = Rp 9,000,000,-
[Kredit] : Hutang Dagang = Rp 9,000,000,-
Pada saat tutup buku fiskal (20 Maret) :
Nilai tukar telah berubah, rupiah terdepriasi sebesar Rp 100,- / 1 USD, sehingga perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 100 x 1000 = Rp 100,000. Ini diakui sebagai kerugian kurs, dan disesuaikan dengan jurnal :
[Debit] : Kerugian (Selisih) Kurs = Rp 100,000,-
[Credit] : Hutang Dagang = Rp 100,000,-
Sedangkan pada saat hutang jatuh tempo :
Rupiah terdepresiasi Rp 200,-/1 USD dibandingkan saat pembelian dilakukan, Jurnal atas pelunasan hutang ini menjadi :
[Debit] : Hutang Dagang = Rp 9,000,000,-
[Debit] : Kerugian (selisih) Kurs = Rp 200,000,-
[Credit] : Kas = Rp 9,200,000,-
Saat Pengakuan Keuntungan atau Kerugian Kurs
Dari contoh di atas, jika diperhatikan baik-baik, maka jelaslah KEUNTUNGANatauKERUGIAN (Selisih) KURS DIAKUI PADA PERIODE DIMANA KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN TERJADI. Dalam contoh di atas kerugian kurs diakui :
Pada Laporan Fiskal, kerugian kurs diakui sebesar Rp 100,000 saja yaitu pada tanggal penutupan buku fiskal (20 Maret).
Pada Laporan Komersial, kerugian kurs diakui sebesar Rp 200,000 pada saat pelunasan (pembayaran) dilakukan (30 April)
Pelaporan Keuntungan Kurugian (Selisih Kurs)
Dimanakah keuntungan atau kerugian (Selisih Kurs) di kelompokkan ?.
Karena dalam hal ini, keuntungan atau kerugian kurs terjadi akibat adanya fluktuasi nilai tukar mata uang fungsional (Rupiah) terhadap mata uang asing (dalam contoh di atas adalah USD), dimana atas keuntungan atau kerugian kurs tersebut mempengaruhi arus kas masuk atau keluar, maka :
KEUNTUNGAN atau KERUGIAN (Selisih) KURS di kelompokkan ke dalamPENDAPATAN LAIN-LAIN (OTHER REVENUE)
KEUNTUNGAN atau KERUGIAN (Selisih) KURS menjadi ELEMEN PENAMBAH/PENGURANG atas PENDAPATAN BRUTTO, yang akan menghasilkanPENDAPATAN NETTO.
Hubungannya dengan Harga Pokok Penjualan (Cost Of Good Sold) ? None (tidak ada)
BONUS : HEDGING (Antisipasi Terhadap Fluktuasi Kurs)
Jika diartikan secara harfiah, HEDGE = Pagar / Tameng
Dalam Financial, HEDGING diartikan sebagai tindakan untuk memindahkan resikoakibat dari fluktuasi kurs (atau suku bunga, atau harga).
Jika saja HEDGING benar-benar berfungsi secara efektif, maka seharusnyaKEUNTUNGAN atau KERUGIAN KURS tidak akan terjadi, dan tidak perlu dipusingkan oleh pengakuan (pencatatan) maupun disclosure-nya.
Adapun Hedging yang direkomendasikan untuk mengatasi fluktuasi kurs adalahINSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIVE, yaitu Kontrak Pertukaran yang Dimajukan(FORWARD EXCHANGE CONTRACT).
Teknisnya, institusi keuangan setuju untuk menetapkan suatu nilai tukar mata uang yang disepakati untuk dimasa depan yang telah disepakati pula.
Contoh : Bank Devisa (dimana rekening perusahaan) menyetujui perusahaan untuk hedging nilai Tukar Rupiah terhadap USD adalah Rp 9000,- sampai dengan tanggal 30 April, Jika saja pada contoh kasus pembelian barang dagangan diatas perusahaan melakukan hedging, maka kerugian kurs sebesar Rp 200,000 tersebut tidak akan terjadi. Pengakuan currency gain lost pun tidak perlu terjadi.mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-77480853222423107532013-04-09T07:03:00.002-07:002013-04-09T07:03:26.106-07:0010 Musisi Legendaris Dunia
1. Ludwig Van Beethoven (1770-1827)
Beethoven adalah seorang komponis Jerman yang menciptakan musik yang menarik dan dramatis. Saat pertama kalidiperdengarkan, musiknya dianggap sangat memukau dan orisinil. Ia terus menulis komposisi lagu bahkan setelah ia menjadi tuli.
2. Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791)
Wolfgang Amadeus Mozart menunjukkan kejeniusannya dalam bermusik saat ia masih anak-anak. Kemudian ia dapat menghasilkan simfoni dengan beberapa nada yang dipilih secara acak dari tuts piano. Hidupnya yang singkat, ia telah menulis lebih dari 600 komposisi musik, termasuk 41 simphony, dan opera seperti The Magic Flute dan The Marriage of Figaro. Mozart menulis simfoni pertamanya saat baru berusia 8 tahun.
3. Jimi Hendrik (1942-1970)
James Marshall "Jimi" Hendrix adalah musisi, penyanyi, penulis lagu, gitaris dan tokoh budaya Amerika. Ia sering disebut sebagai salah satu pemain gitar listrik paling berpengaruh dalam sejarah musik rock. Dia dapat memainkan gitar dengan tangan kanan ataupun tangan kiri. Gitar Fender Stratocaster dengan tanda tangannya berharga sangat mahal. Jimi juga penemu efek gitar WAH pedal.
4. Ravi Shankar (1920 - sekarang)
Ravi Shankar adalah seorang komposer India yang terkenal karena kepiawaiannya memainkan sitar. Musiknya dikagumi oleh The Beatles dan Yehudi Menuhin. Ia adalah murid dari Allauddin Khan (pendiri sekolah musik klasik India, Maihar gharana), Pandit Ravi Shankar adalah seorang instrumentalis India yang terkenal dengan karya rintisannya yang membawa kekuatan dan pesona musik klasik tradisi India ke dunia Barat. Ini dilakukan melalui kerjasamanya dengan The Beatles khususnya George Harisson dan juga karena kharisma pribadinya sendiri. Karier musiknya merentang selama lebih dari enam dekade dan Shankar baru-baru ini memegang Rekor Guinness untuk karier internasional terlama.
5. Yehudi Mennin (1916-1999)
Yehudi Menuhin menjadi terkenal sebagai pemain biola berbakat pada usia dini. Ia mempertunjukkan konser biola pertamanya di hadapan publik pada usia 7 tahun. Ia juga memimpin orkestra dan mengadakan festival musik. Tahun 1963, ia mendirikan sekolah musik di Inggris untuk anak-anak berbakat. Lahir di New York, A.S., ia pindah ke Inggris tahun 1959 dan tinggal disana sampai akhir hayatnya.
6. George Gershwin (1898-1937)
George Gershwin asal Amerika memadukan gaya klasik dengan musik jazz dan blues Amerika. Ia menulis Rhapsody in Blue dan opera Porgy and Bess
7. Heitor Villa Lobos (1887-1959)
Heitor Villa Lobos adalah seorang komponis musik klasik yang menggunakan melodi dan ritme Brasil dengan pengaruh Afrika untuk menciptakan musik gaya baru yang indah. Ia adalah salah seorang komponis besar Amerika Latin.
8. John Michael Osbourne (1948-Sekarang)
John Michael Osbourne, lebih dikenal sebagai Ozzy Osbourne (lahir di Aston, Birmingham, West Midlands, Inggris, 3 Desember 1948; umur 60 tahun), merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Inggris. Ia adalah vokalis grup musik heavy metal Black Sabbath yang terkenal pada tahun 1970-an. Dijuluki sebagai BAPAK HEAVY METAL dunia
9. Johann Sebastian Bach (1685-1750)
Johann Sebastian Bach adalah seorang komponis Jerman . Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto. Dan kalau agan-agan ada yang main 02JAM (game online music), terdapat beberapa karya bach seperti BACH INVENSION, Fugue
10. Bob Marley (1945-1981)
Bob Marley merupakan penyanyi reggae berkebangsaan Jamaika. Ia mulai dikenal di dunia musik reggae pada tahun 1962. Ia menikah dengan Rita Marley dan memiliki 13 orang anak. Album pertamanya ialah The Wailing Wailers dirilis tahun 1965 bersama The Wailers. Pada 1974 lagu No Woman No Cry dikenal di Jamaika dan negara-negara Amerika. Namun pada tahun 1977 ia mengidap penyakit kanker. Pada tahun 1980, Marley pingsan saat jogging di New York. Namun pada 1981 Marley meninggal dunia setelah mengalami kanker dalam 4 tahun terakhir. Ia meninggalkan seorang istri dan 13 orang anak.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-50085951394349270722013-04-09T06:59:00.002-07:002013-04-09T06:59:05.686-07:00pesepakbola terkaya di dunia
Menjadi seorang pesepakbola professional di kompetisi Eropa memang sangat menjanjikan. Kekayaan pribadi mereka bisa mengalahkan para profesional di bidang lain. Contohnya, kekayaan seorang David Beckham bisa mencapai nilai 32,4 juta euro, dan ia dinobatkan sebagai pesepakbola terkaya di tahun ini.
Adalah majalah France Football yang merilis daftar pesepakbola terkaya di dunia. Beckham berada di urutan teratas dalam daftar tersebut. Dua pemain Milan lainnya, Ronaldinho dan Kaka juga masuk dalam daftar 7 besar.
Posisi kedua ditempati oleh bintang muda Barcelona Lionel Messi, disusul peraih Ballon d’Or Cristiano Ronaldo ada di posisi empat di bawah Ronaldinho. Tiga bintang Inggris Wayne Rooney, Frank Lampard dan John Terry juga masuk top ten.
berikut adalah daftar 7 Pemain sepak bola terkaya di dunia:
1. David Beckham (Milan): 32,4 juta euro
2. Lionel Messi (Barcelona): 28,6 juta euro
3. Ronaldinho (Milan): 19,6 juta euro
4. Cristiano Ronaldo (Manchester United): 18,3 juta euro
5. Thierry Henry (Barcelona): 17 juta euro
6. Kaka (Milan): 15,1 juta euro
7. Zlatan Ibrahimovic (Inter): 14 juta euro
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-15775939201204926752013-04-09T06:53:00.003-07:002013-04-09T06:54:18.664-07:00manusia unik dan aneh
7 Manusia Unik dan Aneh di Dunia
1. Manusia yang tidak bisa gemuk
Perry (59) pria ini dapat memakan makanan apapun yang diinginkannya dalam jumlah tak terbatas termasuk makanan tinggi lemak seperti makanan fast food dan dia tidak perlu khawatir kegemukan. Pria ini menderita kelainan yang disebut Lipodystrophy, kondisi yang membuat tubuhnya secara cepat membakar lemak. Dahulu Perry adalah anak yang cukup gendut, tetapi ketika berumur 12 tahun tiba-tiba berat tubuhnya turun bebas hanya dalam waktu semalam. Meski berusaha makan sebanyak apapun tetapi tidak menimbulkan efek apa-apa. Pada akhirnya ketika diperiksa ditemukan kelainan, Perry ternyata memproduksi hormon insulin 6X lebih banyak dibandingkan orang kebanyakan.
2. Manusia Es
Dutchman Wim Hof, dikenal juga dengan sebutan Iceman, pria ini mampu berenang di air es dan mengubur dirinya ditimbunan es. Bahkan dia pernah memanjat gunung Blanc hanya dengan celana pendek saja! Para ilmuan tidak dapat menjelaskan kondisi fisik ini, bagaimana bisa pria berumur 48 tahun ini tahan bahkan betah didalam suhu dingin yang seharusnya fatal bagi orang kebanyakan
3. Manusia orgasme terbanyak di dunia
Sarah Carmen (24), UK. Merupakan wanita yang luar biasa karena dapat dengan mudah mendapat rangsangan dari hampir semua hal sehingga mampu orgasme sebanyak 200x dalam sehari. Bayangkan! Kondisi ini disebut Sexual Arousal Syndrome (PSAS) yang menyebabkan meningkatnya aliran darah ke organ kelamin. Sarah mengatakan sesekali dia melakukan banyak hubungan sex untuk sekedar menenangkan dirinya dan bagi pihak pria tampaknya tidak perlu bersusah payah karena Sarah dapat mencapai klimaks dengan mudahnya.
4. Manusia yang alergi air
Ashleigh Morris, dia tidak bisa pergi berenang, berendam di bak air hangat dan bahkan mandi sekalipun karena dia alergi terhadap air, Bahkan berkeringat pun membuat gadis berumur 19 tahun ini kesakitan. Ashleigh berasal dari Malbourne, Australia, alergi terhadap air bertemperatur berapapun, kondisi ini terjadi sejak dia berumur 14 tahun. Dia menderita kelainan kulit yang disebut Aquagenic Urticaria, suatu kondisi yang benar-benar langka terjadi didunia.
5.Manusia yang alergi teknologi
Untuk sebagian besar orang, Handphone, memasak dengan Microwave adalah bagian dari kehidupan di abad 21. tetapi benda ini sangat tidak mungkin dimiliki bagi Debbie Bird, karena dia alergi terhadap Handphone dan Microwaves. Wanita berumur 39 tahun ini sangat sensitif gelombang elektromagnetik (EMF) yang dihasilkan oleh komputer, handphone, microwave dan beberapa mobil. Efek bila terkena kulit Debbie adalah luka ruam memerah dan bisa melebar 3X jika berada terlalu dekat dengan sumber EMF. Maka Suami Debbie yang bekerja sebagai manager health spa merubah rumah mereka menjadi bebas EMF.
6. Manusia yang pingsan setelah tertawa
Kay Underwood, berumur 20 tahun, menderita Cataplexy yang berarti ketika si penderita mengalami emosi berlebihan, ototnya akan melemah. hal seperti gembira, ketakutan, terkejut, kagum dapat membuatnya langsung jatuh tepat dimana dia berada. Kay menderita penyakit ini sejak 5 tahun yang lalu, pingsan lebih dari 40X dalam sehari. Kay mengatakan “orang menganggap hal ini sangat aneh dan tidaklah mudah menghadapi reaksi orang lain”. Selain Cataplexy, Kay juga harus melawan Narcolepsy, yaitu kondisi yang dapat membuatnya tertidur secara tiba-tiba. Narcolepsy menyerang lebih dari 30.000 orang di UK dan sekitar 70% nya juga memiliki penyakit Cataplexy
7. Manusia yang tidak tidur selama setahun
hett Lamb terlihat seperti anak berumur 3 tahun kebanyakan, tetapi ada satu hal yang membuatnya benar-benar berbeda dengan anak sebayanya, yaitu kondisi dimana dia mampu tidak tidur meski hanya sekejap saja. Rhett terjaga hampir 24 jam penuh selama setahun! membuat orang tua dan dokternya berjaga bergantian untuk mengamati Rhett agar menemukan solusinya. Akhirnya dokter mendiagnosa Rhett mengalami kondisi yang disebut Chiari Malformation. Otak Rhett secara harafiah terdesak oleh kolom tulang belakang, Sehingga mengacaukan sistem kerja otak, padahal otak mempunyai fungsi vital untuk mengantur rasa ngantuk, berbicara, emosi, sistem sirkulasi tubuh, bahkan mengatur pernafasan
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-81927054463715556752013-04-08T20:33:00.004-07:002013-04-08T20:33:49.543-07:00akuntansi internasionalDefinisi akuntansi internasional
Akuntansi internasional didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi internasional,perbandingan prinsip akuntansi di negara-negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi.Definisi ini meliputi kebutuhan dalam bidang keuangan,pajak ,auditing dan bidang akuntansi lainnya.Selain itu juga meliputi perbedaan standar akuntansidari berbagai negara dan harmonisasi berbagai praktek akuntansi di seluruh dunia.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
(1) faktor lingkungan
(2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi
(3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Modifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.
2. Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan prktik-prakti akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10. Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
Internasionalisasi Disiplin Akuntansi
Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:
1. Spesialisasi
Pada saat ini spesialisasi dalam akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman.akuntansi internasional adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntasi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi.
2. Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasional, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi
3. Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional .Pembukuan double entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia. Wansan akuntasi dengan demikian, bersifat internasional.
Internasionalisasi Profesi Akuntansi
Komunitas investasi internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa organisasi – organisasi akuntansi internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.
Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional
Sejarah Akuntansi Internasional
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).
SUDUT PANDANG SEJARAH
Beberapa waktu yang lalu, akuntansi memperlihatkan kemampuannya untuk menarik perhatian publik melalui akuntansi dan pengukuran sumber daya manusia, pelaporan dan audit atas tanggungjawab sosial berbagai organisasi. Saat ini akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas ke dalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari ”theorizing” ke “conceptualizing”.
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Berikut ini karakteristik era ekonomi global:
a. Bisnis internasional.
b. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional.
c. Ketergantungan pada perdagangan internasional.
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaaa akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negam-negah kota di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN KONVERGENSI GLOBAL
Tekanan internasional untuk peningkatan komparabilitas akuntansi dan pengungkapan informasi oleh perusahaan, terutama MNEs, muncul atas kepentingan dan perhatian yang berbeda dari banyak kelompok partisipan dan organisasi. Dasar tekanan-tekanan ini adalah kepercayaan fundamental bahwa peningkatan komparabilitas akan memfasilitasi perbandingan internasional yang lebih informatif atas prospek dan kinerja perusahaan. Istilah penyelarasan sering digunakan dengan bebas dan kadang dapat dipertukarkan dengan standardisasi. Namun, penyelarasan menyiratkan suatu pendekatan yang lebih fleksibel dibandingkan standardisasi. Kelompok partisipan utama yang tertarik akan urusan MNEs dan penyelarasan akuntansi internasional sebagai berikut:
1. pemerintah
2. serikat dagang dan karyawan
3. investor (termasuk analis keuangan)
4. banker dan kreditor
5. akuntan dan auditor
1. PEMERINTAH
Peran pemerintah dalam menentukan isi dan sifat laporan perusahaan dan terutama tingkat keterlibatan pemerintah dalam prosesnya telah secara luas dipelajari. Tingkat keterlibatan pemerintah secara komprehensif di beberapa negara, terutama yang dengan tradisi perundang-undangan terperinci (mis. Perancis dan Jerman), berlawanan dengan negara-negara Anglo-America yang penekanannya pada pendelegasian ke otonomi badan profesi swasta. Literatur menyangkut peran pemerintah sebagai pemakai laporan perusahaan sangat jarang. Hanya ada sebagian diskusi berisi sedikit pernyataan bahwa pemerintah adalah pemakai laporan. Meskipun begitu, banyak tekanan untuk meningkatkan jumlah pengungkapan informasi oleh MNEs datang dari pemerintah. Pentingnya pengungkapan informasi oleh MNE bagi pemerintah yaitu;
1. Informasi yang relevan mengenai operasi cabang suatu MNEs mungkin tidak tersedia di cabang MNE tersebut tetapi hanya di perusahaan induk. Maka, pemerintah dapat menggunakan laporan keuangan tahunan terkonsolidasi MNEs di seluruh dunia bersama dengan informasi segmen untuk mengetahui kinerja cabang di tingkat negara.
2. Peran penting MNEs dalam pengembangan dan perdagangan dunia menyebabkan pemerintah ingin mengevaluasi dan memonitor secara langsung, atau melalui organisasi antarpemerintah internasional, strategi, kinerja, perilaku, dan konsekuensi operasi MNE secara keseluruhan.
3. Peran pemerintah yang bervariasi dilakukan oleh sejumlah departemennya. Laporan khusus yang disediakan untuk satu unit (mis. otoritas perpajakan) pada umumnya tidak cocok untuk bagian pemerintah lain.
4. Pemerintah memang mempunyai kekuasaan untuk meminta informasi apapun yang dibutuhkan, tetapi kekuatan tersebut bukannya tidak terbatas.
Peningkatan ketersediaan informasi dalam laporan perusahaan MNE berarti bahwa pemerintah akan memiliki akses langsung pada informasi tanpa keharusan untuk menawarnya. Permintaan komparabilitas internasional yang lebih besar atas pengungkapan informasi MNE sepertinya termotivasi oleh keinginan pemerintah di tingkat nasional, terutama di negara penyelenggara, atau melalui organisasi antarpemerintah seperti UN, OECD, dan EU, untuk memonitor aktivitas MNEs secara umum sebagai basis perumusan kebijakan.
United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
United Nations (UN) pertama terlibat dalam debat pengungkapan informasi pada tahun 1976 ketika suatu Group of Experts ditetapkan melalui aktivitas Commision on Transnational Corporations (sekarang. tercakup dalam pekerjaan UNCTAD) untuk merumuskan proposal yang mengikuti suatu studi menyangkut dampak MNEs pada pengembangan dan hubungan internasional. Studi tersebut tidak hanya mengidentifikasikan masalah perbandingan internasional tetapi juga mengungkapkan kekurangan informasi baik informasi keuangan maupun nonkeuangan. Akibatnya, Group of Experts berkonsentrasi pada pengembangan daftar item minimum baik finansial maupun nonfinansial yang diungkapkan oleh perusahaan pada level perusahaan secara keseluruhan atau cabang perusahaan secara individu. Hasilnya, adalah usulan secara komprehensif dan detail terhadap laporan keuangan konsolidasi, informasi segmental, informasi nonfinansial, dan informasi sosial.
Working Group of Experts ( ISAR)
Tujuan utama kelompok ini adalah untuk merekomendasikan standar internasional dimana negara-negara anggotanya akan mendukung dan, jika perlu, dengan perangkat hukum. ISAR mengadakan pertemuan pertama kali tahun 1983. Sejak itu, pertemuan-pertemuan diadakan tiap tahun mengenai isu-isu yang bervariasi, termasuk akuntansi untuk inflasi, akuntansi pensiun, aktiva tak berwujud, joint venture, dan privatisasi. Pada tahun 1988, Group of Experts mempublikasikan hasil dalam "Conclusions on Accounting and Reporting by Transnational Corporations" dan pada tahun 1989 memberikan kontribusi terhadap konsep yang dipublikasikan dengan judul "Objectives and Concepts Underlying Financial Statement"
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD mempunyai keanggotaan yang jauh lebih terbatas dibanding UN. Dengan hanya 30 negara anggota, dibanding anggota UN yang lebih dari 190, OECD merupakan perwujudan kepentingan kelompok negara industri terutama di negara-negara Barat mencakup Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Negara-negara ini adalah asal dari kebanyakan MNEs.
Secara umum, tujuan OECD adalah bekerja untuk membangun kesepakatan dan pemahaman internasional atas berbagai isu sebagai basis untuk meningkatkan komparabilitas dan penyelarasan norma pelaporan dan akuntansi.
European Union (Uni Eropa)
Mulai 2004, EU terdiri dari 25 negara-negara (Austria, Belgia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris). EU telah dilibatkan dalam penyelarasan internasional norma pelaporan dan akuntansi sejak pertengahan 1960-an sebagai bagian dari program penyelarasan Company Law, yang dikerjakan setelah Perjanjian Roma (1957).
Aktivitas EU sudah berlangsung dalam konteks mempromosikan tujuan pengembangan dan pengintegrasian ekonomi
Eropa terkait perusahaan, termasuk MNEs, perlu mempunyai kebebasan untuk menjadi lebih internasional dengan mampu berbisnis dan bersaing dalam kerangka hukum umum, perpajakan, dan sumber daya keuangan.
Bagian penting dari proses penyelarasan hukum perusahaan adalah pengungkapan umum atas informasi keuangan yang dapat dipercaya dan diperbandingkan untuk melindungi kepentingan pemegang saham, kreditor, suplier, dan pihak-pihak lain. Penyelarasan pelaporan dan akuntansi dalam EU khususnya penting untuk MNEs sebab, berbeda dengan UN dan OECD, persetujuan yang mengambil format direktif mempunyai kekuatan hukum dan masing-masing negara anggota wajib menyertakan direktif ke dalam hukum nasional masing-masing. Direktif yang mempunyai keterkaitan khusus yang fundamental pada penyelarasan akuntansi EU yaitu Direktif Keempat dan Direktif Ketujuh.
Direktif Keempat
Direktif keempat disetujui tahun 1978, menambahkan kebutuhan terperinci yang berkenaan dengan pengungkapan informasi, penyajian dan penggolongan informasi, dan metode penilaian. Tujuan Direktif Keempat tidaklah perlu untuk menghasilkan keseragaman tetapi lebih untuk menyempurnakan suatu penyelarasan atau koordinasi dari ketentuan hukum yang ada. Meskipun demikian, Direktif Keempat menyediakan suatu struktur seragam secara luas untuk penyajian dan penggolongan informasi, namun juga mengiijinkan bentuk yang berbeda untuk laporan rugi-laba dan neraca, juga menyertakan beberapa pilihan penyajian.
Dampak dari direktif telah dirasa paling tajam pada negara-negara seperti Italia dan beberapa negara anggota baru EU (mis. Finlandia, Yunani, Portugal, dan Spanyol) dimana pengungkapan informasi mereka secara relatif lebih terbelakang dibanding Perancis, Jerman, dan Inggris. Secara keseluruhan, Direktif Keempat telah menjadi titik awal penting dalam proses penyelarasan. Direktif ini telah banyak berperan untuk meningkatkan transparansi dan pengungkapan informasi seluruh negara-negara EU.
Direktif Ketujuh
Pada tahun 1983, Direktif Ketujuh tentang rekening konsolidasi diadopsi. Pendekatan Inggris berdasarkan kepemilikan saham dan hak untuk mengontrol perusahaan lain dikontraskan dengan pendekatan Jerman yang berdasarkan kontrol manajemen secara efektif. Masalah ini dipecahkan dengan kompromi dimana kriteria kontrol atau kepemilikan dapat diaplikasikan oleh negara anggota sebagai dasar pilihan.
Direktif Tambahan
Direktif kedelapan diadopsi tahun 1984 adalah direktif penting lain mengenai kualifikasi dan pekerjaan auditor lintas negara anggota EU, termasuk persyaratan pendidikan minimum sebagai usaha mendorong profesionalisme auditor.
1. SERIKAT DAGANG DAN PEKERJA
Organisasi serikat dagang yang berpartisipasi pada tingkat intergovernmental International Ttrade Union Confederations (ITUCs), contohnya European Trade Unions Confederation (ETUC), International Confederation on Free Trade Unions (ICFTU), dan World Confederation of Labour (WCL). Dalam konteks nasional, serikat dagang berusaha untuk mempengaruhi perilaku MNEs maupun kebijakan pemerintah. Informasi yang diperlukan oleh serikat dagang tergantung pada bentuk perusahaan dan tujuan dibuatnya informasi tersebut.
Serikat dagang pertama kali muncul dalam kawasan nasional dimana MNEs tersebut beroperasi. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang melewati batas-batas negara, serikat dagang mengikutinya dengan segala keterbatasan yang ada. Pada tahun 1977, ICFTU, WCL dan ETUC mengeluarkan sekumpulan persyaratan terhadap pengungkapan informasi-informasi akuntansi. Titik berat dokumen tersebut adalah untuk MNEs dan kebutuhan atas penyelarasan internasional dengan rekomendasi pendekatan yang lebih seragam untuk akuntansi baik informasi keuangan dan nonkeuangan.
Walaupun serikat dagang dan karyawan memerlukan informasi tentang prospek masa depan dan kinerja MNEs sama halnya dengan banyak kelompok lain, informasi mengenai istilah, kondisi-kondisi, skala, keamanan, dan penempatan tenaga kerja menjadi perhatian khusus mereka. Kepentingan utama mereka adalah situasi nasional atas cabang tiap MNE dan hubungannya dengan cabang yang lain. Organisasi internasional serikat dagang juga dikaitkan dengan penambahan informasi tentang transaksi terkait kelompok-kelompok dan penetapan praktek harga transfer sebagai basis untuk perumusan keseluruhan kebijakan ke arah MNEs.
3. INVESTOR
Investor, termasuk analis keuangan, adalah mereka yang mempunyai akses dan menggunakan laporan perusahaan dan informasi lain yang dipublikasikan sebagai dasar keputusan investasi. Utamanya adalah investor di anak perusahaan.
Kepentingan investor untuk memperoleh informasi dari perusahaan diwakili oleh organisasi analis keuangan internasional. Di samping tambahan pengungkapan informasi dan informasi mengenai prospek masa depan, investor dan analis keuangan juga memberi perhatian terhadap kekurangan dalam komparabilitas yang tersedia.
Organisasi yang memperhatikan kekurangan terhadap analisis dan perbandingan laporan keuangan perusahaan yang berbeda-beda contohnya International Coordinating Commitee of Financial Analyst Association (ICCFAA). Organisasi penting lain dalam bidang peraturan pasar modal dan proteksi investor adalah International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
Sehubungan dengan informasi yang diungkapkan, investor hanya mempertimbangkan hasil MNE secara keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi dan bukan yang terpisah-pisah. Meski demikian, analisis hasil secara keseluruhan ini sering memerlukan pemahaman tentang profitabilitas, tingkat resiko, kinerja relatif, dan pertumbuhan potensial dari setiap komponen. Karena hasil keseluruhan suatu prusahaan merupakan gabungan dari unsur-unsur tersebut maka investor pun tertarik dengan informasi segmental. Oleh karena itu, jenis informasi yang relevan bagi investor dan analis keuangan adalah yang berhubungan dengan kinerja dan prospek masa depan operasi MNE secara menyeluruh.
4. BANKIR DAN KREDITOR
Sama dengan investor, informasi yang dibutuhkan oleh bankir dan kreditor adalah difokuskan pada informasi perusahaan yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, dan prospek masa depan. Di negara-negara di mana bankir dan kreditor lain merupakan sumber keuangan yang lebih penting dibandingkan dengan pemegang saham, seperti di Jerman, Perancis, dan Jepang, maka akan mempunyai pengaruh konservatif dalam pengukuran kinerja dan kekayaan perusahaan yang diungkapkan.
Dalam konteks penyelarasan akuntansi internasional, organisasi perbankan internasional terlibat dalam mendukung supaya informasi dari kliennya, pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan lebih komparabel. Di antara yang terpenting adalah bank pembangunan internasional, misalnya the Asian Development Bank, the European Development Bank, the European Bank for Reconstruction and Development, the International Bank for Reconstruction and Development, dan the World Bank.
Bank Internasional sering mensyaratkan laporan keuangan spesial dan begitu juga International Finance Corporation sehingga mereka menerbitkan booklet instruksi detail tentang standar akuntansi dan pelaporan. Hal ini akan berdampak pada praktek di banyak negara berkembang.
5. PARA AKUNTAN DAN AUDITOR
Peran akuntan sebagai penyedia dan pengguna informasi dalam MNEs merupakan salah satu hal yang penting. Ini diperkuat dengan peran akuntan sebagai auditor atau pemeriksa laporan perusahaan yang dikeluarkan oleh MNEs untuk pihak luar.
Bersamaan dengan tumbuhnya perusahaan akuntan publik internasional, sebagai respons atas perkembangan MNEs mendorong pengembangan organisasi profesi yang aktif dalam penyelarasan akuntansi dan pelaporan. Ada beberapa organisasi profesi internasional utama, yaitu:
• International Accounting Standards Board (IASB)
IASB sangat erat hubungannya dengan IFAC, tetapi masing-masing mempunyai tanggung jawab yang berbeda. IASB bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi internasional, sedangkan IFAC bertanggung jawab untuk menyebarluaskan petunjuk dan standar auditing internasional.
International Accounting Standard Committee (IASC) didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi profesi Australia, Kanada, Jerman, Irlandia, Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2000, IASC mempunyai keanggotaan sebanyak 143 organisasi dari 104 negara termasuk anggota pendiri. Pada bulan Mei 2000, IASC secara formal telah diatur dan diganti namanya menjadi IASB, hal ini dikarenakan perlunya suatu badan yang lebih independent untuk memberikan pelayanan publik yang lebih luas.
Tujuan dari IASB adalah:
o Merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi untuk kepentingan umum dalam upaya penyajian laporan keuangan dan mempromosikannya supaya diterima di seluruh dunia.
o Bekerja untuk mengembangkan dan menyelaraskan peraturan, standar akuntansi dan prosedur yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan.
Dalam praktek, tujuan standar akuntansi internasional adalah untuk mencapai suatu tingkat perbandingan yang akan membantu investor dalam membuat keputusan juga untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh MNEs dalam mempersiapkan berbagai pengaturan pilihan akun dan pelaporan.
Dalam menyusun suatu standar akuntansi internasional, IASB banyak mengalami hambatan sebagai berikut:
1. Penerimaan dunia terhadap IFRs, contohnya SEC menginginkan rekonsiliasi IFRs ke U.S.GAAP.
2. Dalam menyusun standar akuntansi, IASB mengalami konflik internal, apakah standar tersebut harus disusun ulang atau dengan mengadopsi dari prinsip-prinsip yang telah beraku secara umum..
3. Ketidakpatuhan negara-negara dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi Internasional.
• International Federation of Accountans (IFAC)
IFAC terkait sebagian besar dengan pengumuman resmi mengenai petunjuk dan standar auditing internasional. IFAC bekerja untuk melayani kepentingan publik dan memperkuat ekonomi internasional dan profesi akuntansi dengan menentukan dan mengumumkan standar kualitas yang tinggi dengan mempromosikan konvergensi internasional atas standar-standar tersebut.
The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) diciptakan sebagai badan penetapan standar yang independen di bawah arahan dari IFAC untuk menciptakan standar auditing yang berkualitas dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik di terhadap profesi akuntansi.
3. International Forum on Accountancy Development (IFAD)
IFAD dibentuk karena adanya krisis keuangan di Asia. IAFD dimaksudkan untuk menjadi wadah dimana regulator, institusi keuangan internasional, investor dan perwakilan dari profesi akuntansi dan auditing duduk bersama untuk memastikan penurunan ekonomi seperti krisis keuangan di Asia tidak akan terulang. IAFD tengah melakukan review dari negara ke negara terhadap standar akuntansi, etika dan prosedur, penguasaan perusahaan, bank dan hukum perusahaan.
4. International Assosiation for Accounting Education And Research (IAAER)
The International Assosiation for Accounting Education and Research (IAAER) dibentuk untuk membantu mempromisikan keunggulan dalam pendidikan akuntansi dan untuk memastikan bahwa pendidikan membuat suatu kontribusi substansial kepada pengembangan standar internasional yang berkualitas tinggi.
DEBAT PENYELARASAN DAN PENGUNGKAPAN INTERNASIONAL
Harmonisasi dan pengungkapan akuntansi mungkin menolong mengembalikan keseimbangan persaingan antara MNEs dan perusahan domestik negara tuan rumah dan meningkatkan posisi penawaran pemerintah tuan rumah. Akan tetapi peraturan adalah penting sebagai alternatif atau suplemen untuk menekan dorongan pasar dalam negara-negara tuan rumah dan pasar keuangan internasional yang terlihat mengandalkan pada perluasan lingkungan internasional yang lebih kompetitif.
Akuntansi Komparatif : Eropa
Bab ini berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU) : Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris. Prancis, Jerman, dan Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Uni Eropa ketika organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957. Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat Negara ini memiliki ekonomi yang berkembang pesat dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan multinasoinal terbesar dunia. Keempat Negara tersebut merupakan beberapa pendiri International Accounting Standards Committee (sekarang lebih dikenal dengan International Accounting Standard Board, atau IASB), dan memiliki peranan penting dalam mengatur agendanya, Republik Ceko merupakan sebuah Negara dengan perekonomian yang “berkembang”. Pada tahun 1989 saat anggota blok Soviet telah pecah, Negara ini berubah dari sebuah ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar. Perkembangan akuntansi di Negara tersebut merupakan gambaran dari Negara-negara lain dalam blok Soviet, Republik Ceko bergabung dalam Uni Eropa pada tahun 2004.
Beberapa Pengamatan Tentang Standard an Praktik Akuntansi
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hokum komersial, dan komisi keamanan.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah. Praktik bisa dipengaruhi dalam oleh tekanan pasar, seperti tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar modal.
IFRS Dalam Uni Eropa
Kecenderungan dalam laporan keuangan menghadap kearah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
Untuk memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat. Banyak perusahaan akan memilih untuk mengikuti persyaratan setempat diperusahaan-perusahaan di mana IFRS digunakan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan penjelasan. Ungkapan penjelasan harus mencakup :
• Kebijakan akuntansi yang diikuti.
• Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting.
• Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari asset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersayarat. Goodwill yang negatir harus segera diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dokontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proporsional atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkaran ekonomi utama di mana entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyususn laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing. (a) jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan ditranslasikan dengan menggunakan metode tariff yang ada dengan penyesuaian hasil transalasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (b) jika entitas asing memiliki mata uang yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut :
• Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
• Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai perolehan
• Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai wajar
Penyesuaian transalasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sednag berjalan. (c) jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya.
Asset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode yang digunakan , revaluasi harus digunakam secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali. Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang pinjaman pada dasar garis lurus.
Sistem Akuntansi Kauangan Lima Negara
Prancis
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General formal yang pertama pada September 1047. Plant Comptable General berisi :
• Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
• Definisi asset, utang, ekuitas pemeganga saham, pendapatan, dan pengeluaran
• Aturan-aturan dan valuasi pengakuan
• Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku dan lainnya yang telah distandardisasi
• Contoh laporan keuanangan dan aturan presentasinya
Perintah penggunaan daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena ketentuannya sangant diterima dalam praktik. Akuntansi pRancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersil dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Setiap perusahaan harus membuat sebuah panduan akuntansi jika dianggap perlu untuk memahami dan mengatur proses akuntansi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan atandar di Prancis :
1. Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (KOmite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comptable, atau OEC (Institute Akuntan Publik)
5. Compagnie National des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institute Nasional Undang-undang Auditor
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawau sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Sebuah Urgent Issue Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukkan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi. CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah pengaturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasimyang mengikat.
Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawsai masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasara regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan yang terdaftar. AMF bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hokum, ekonomi, dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Division (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi.
Praktik akuntansi public dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. OEC berada dibawah yurisdiski Menteri Ekonomi dan Keuangan.
Sebaliknya, CNCC berada dibawah yurisdiski Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan keuangan. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya ditempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada auditor Negara bagian untuk setiap tindakan criminal yang mereka dapati selama masa audit.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapan bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus dimana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
Laporan Keuangan
Perusahaan di Prancis harus melaporkan hal-hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan nasional, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis.
Untuk memberikam tinjauan yang baik dan benar, laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi dan dengan keyakinan yang baik. Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut :
• Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
• Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
• Laporan perubahan dalam asset tetap dan depresinya
• Rincian provisi
• Rincian setiap revaluasi
• Laporan utang dan piutang menurut waktunya
• Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
• Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya
• Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
• Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
• Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuanagan dari perusahaan komersil harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk :
• Pemakaian air, bahan baku, dan energy, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efesiensi energy
• Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya
• Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undang Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan. Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan pyoyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirimkan kepada dewan direktur dan perwakilan pegawai. Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hokum untuk membagikan deviden dan menghiting penghasilan wajib pajak.
Asset-asset berwujud biasanya dihiting berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan , tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam prakteknya. Asset-asset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan harus diamortisasi kurang dari lima tahun. Asset-asset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai hutang. Adanya hubungan antara catatan parusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan adanya pengecualian, antara Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik.
Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional (seperti di Prancis). Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.
Dalam sebuah kejadian besar, Corporation Law tahun 1965 memindahkan sistem laporan keuangan Jerman kea rah pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan yang besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan manajeman perusahaan.
Pada awal tahun 1970-an Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah penyelarasnnya, di mana Negara-negara aggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri dengan undang-undang nasionalnya. Legislasi ini luar biasa karena (1) menggabungkan semua persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke dalam satu undang-undang; (2) undang-undang tunggal ini ditetapkan menjadi buku ketiga dari German Commercial Code (HGB) dan (3) peraturan ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah paragraph baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta ungtuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Undang-undang perpajakn juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif.
Ragulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkanalkan persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
• Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
• Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
• Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman
GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB berisi tujuh orang ahli audit, analisis keuangan, akademis, dan industri yang mandiri.
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sitem yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan.
Menurut pendapat kami, berdasarkan pada penemuan audit kami, laporan keuangan gabungan sesuai IFRS, seperti yang digunakan oleh Uni Eropa, persyaratan tambahan dari German Commercial Law. 1HGB dan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari asset bersih, posisi keuangan, dan hasil opersai grup sesuai dengan persyaratan tersebut.
Laporan Keuangan
Undang- undang menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya factor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya.
Semua perusahaan, bukan hanya yang terdaftar, bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan mereka. Namun, laporan keuangan perusahan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB. Perusahaan memiliki pilihan untuk juga mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Comercial code (HGB), metode pembelian(akusisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan (pooling of interest) bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan: metode nilai buku dan metode revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan kepentingan minoritas).
GAS lebih restriktif dari pada HGB dalam laporan keuangan gabungan. Berdasarkan GAS 4, metode revaluasi harus digunakan, dimana asset dan utang yang didapatkan dalam sebuah penggabungan bisnis dinilai kembali bedasarkan harga pasar, dan kelebihannya ke goodwill.
Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai asset berwujud. Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi asset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana biasanya tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pension diakui berdasarkan penentuan nilai tafsiran yang sesuai dengan undang-undang perpajakan.
Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan digunakan. Provisi harus disusun untuk beban pemeliharaan tangguhan, jaminan produk, kerugian potensial dari transaksi yang tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti lainnya.
Republik Ceko
Republik ceko (CR) terletak di eropa tengah dan berbatasan dengan jerman disebelah barat dan barat laut, Austria diselatan, republic Slovakia ditimur dan polandia di utara.
Akuntansi di Republik ceko telah berganti arah bebeapa kali,seiring dengan sejarah politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh Negara-negara berbahasa jerman di eropa hingga akhir Perang Dunia II. Kebutuhan administrative dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan uasaha. Setelah tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. Divisi Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses inu. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai resmi berjalan. Pada tahun 1995 Republik Ceko menjadi anggota pertama pasca-komunis dalam Organization for Economic Coorperation and Development (OECD). Republik Ceko bergabung dengan NATO pada tahun 1999 dan Uni Eropa pada tahun 2004.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi.
Commercial code yang baru dibuat oleh parlemen Ceko pada tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 januari 1992. Dipengaruhi oleh akar undang-undang perdagangan Austria yang lama dan mencontoh pada undang-undang perdagangan Jerman, Commercial code memperkenalkan sejumlah legislasi dasar yang berhubungan dengan bisnis.( Undang-undang Ceko didasarkan pada system hukum sipil dari bagian Eopa). Legislasi ini berisi persyaratan untuk laporan keuangan tahunan, pajak-pajak penghasilan, audit dan pertemuan rapat pemegang saham. Accountancy Act, yang menentukan persyaratan untuk akuntansi, dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 januari 1993. Proses Audit diatur oleh Act on Auditors, yang dikeluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk chamber of Auditors, sebuah badan professional yang mengatur dirinya srndiri yang mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan menertibkan Auditor, penyusunan daftar audit, dan regulasi praktik audit, seperti format laporan audit.
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3. Catatan
Sesuai dengan persyaratan EU Directives, catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan. Contoh-contoh informasi yang relevan yaitu informasi pegawai, pendapatan setiap baian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga harus memasukan sebuah laporan arus kas. Laporan keuangan gabungan diwajibkan untuk kelompok-kelompok yang memenuhi sdikitnya dua kritria berikut:
1. Aset senilai CzK350 juta
2. Pendapatan sebesar CzK700 juta
3. 250 Pegawai.
Hak kepemilikan pengendalian dalam sebuah cabang didasarkan pada kepemilikan saham mayoritas atau memiliki pengaruh dominan langsung maupun tidak langsung. Perusahaan-perusahaan kecil dan lainnya yang tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat. Laporan Keuangan disetujui pada rapat pemegang saham tahunan. Perusahaan-perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS, baik untuk laporan keuangan gabungan maupun laporan keuangan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS tau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar juga diwakilkan untuk memberikan laporan laba rugi per 3 bulan.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan pengukuran Commercial Code (HGB), metode pembelian (akusisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan (Pooling of interest) bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan: metode nilai buku dan metpde revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan kepentingan minoritas). GAS lebih retristik dari pada HGB dalam laporan keuangan gabungan. Berdasarkan GAS 4, metode revaluasi harus digunakan, dimana asset dan utang yang didapatkan dalam sebuah penggabungan bisnis dinilai kembali berdasarkan harga pasar dan kelebihannya dialokasikan ke goodwill. Goodwil diuji setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan. Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai asset berwujud. (Jerman merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan. Sikap kuatnya terhadap anti-inflasi merupakan hasil dari penghapusan dua periode inflasi yang mengerikan yang dilalui pada abad ke 20.) Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi asset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.
Perusahaan-perusahaan jerman yang terdaftar harus menyusun laporan keuangan gabungan mereka menurut IFRS. Perusahaan-perusahaan lain memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS ataupun peraturan jerman.
Republik Ceko
Republik ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan barat laut, Austria di selatan, Republik Slovakia di timur, dan Polandia di utara. Wilayahnya merupakan bagian dari kerajaan Austro-Hungaria selama hamper 300 tahun. Akuntansi di Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh Negara-negara berbahasa jerman di Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Setelah tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. Pemerintah mengubah susunan hukum dan administratifnya untuk merangsang ekonomi dan menarik investasi asing. Undang-undang perdagangan dan praktik diubah untuk menyesuaikan dengan standar barat. Kendali harga dinaikan. Akuntansi diarahkan ke gaya barat, kali ini menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.
Divisi Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses ini. Pada tahun 1993, Prague Stock Exchange mulai resmi berjalan. Dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan politik yang dicapai pada Ceko pra-tahun 1938, peristiwa-peristiwa ini lebih merupakan kembali memegang norma-norma sebelumnya alih-alih menciptakan sesuatu yang baru.
Pada tahun 1995 Republik Ceko menjadi anggota pertaama pasca-komunis dalam organization for economic cooperation and development (OECD). Republik Ceko bergabung dengan NATO pada tahun 1999 dan Uni Eropa pada tahun 2004.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Commercia Code yang baru dibuat oleh parlemen Ceko pada tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 Januari 1992. Dipengaruhi oleh akar undang-undang perdagangan Jerman, Austria yang lama dan mencontoh pada undang-undang perdagangan Jerman, Commercial Code memperkenalkan sejumlah legislasi dasar yang berhubungan dengan bisnis.
Accountancy Act, yang menentukan persyaratan untuk akuntansi, dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 januari 1993. Berdasarkan pada Fourth and Seventh Directivesi dari Uni Eropa, undang-undang tersebut menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatan dan penyusunan laporan keuangan. Hal ini berkembang sangat signifikan dan muali berpengaruh mulai 1 januari 2002 dan 2004, terutama untuk mendekatkan akuntansi Ceko dengan IFRS. Mentri keuangan menetapkan praktik pengukuran dan pengungkapan yang biasa diterima yang harus diikuti oleh perusahaan. Jadi Akuntansi republik Ceko dipengaruhi oleh Commercial Code, Accountancy Act, dan dekrit menteri keuangan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
Sesuai dengan EU Directives, catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan. Contoh- contoh informasi yang relevan yaitu informasi pegawai, pendapatan setiap bagian, dan kewajiban bersyarat. Laporan keuangan disetujui pada rapat pemegang saham tahunan. Perusahaan – perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS, baik untuk laporan keuangan gabungan maupun untuk laporan keuangan perusahaan pribadi mereka. Perusahaan – perusahaan yang tidak terdaftar memiliki pilihan untuk menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko untuk laporan keuangan gabungan mereka, tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan keuangan pribadi mereka. Perusahaan – perusahaan yang terdaftar juga diwajibkan untuk memberikan laporan laba rugi per 3 bulan.
Pengukuran Akuntansi
Metode Akusisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis (penggabungan usaha). Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukakan dalam tahun pertama penggabungan atau kapitalisasi dan diarmotisasi selamatidk lebih dari 20 tahun. Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan – perusahaan rekanan dan penggabungan proposional digunakan untuk usaha patungan atau bersama. Tingkat pertukaran akhir tahun digunakan untuk mentranslasikan laporan laba-rugi dan neraca dari cabang diluar negeri. Tidak ada garis pedoman untuk laporan penyesuaian translasi mata uang asing.
Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai, FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya. Aset –aset yang dipinjamkan biasanya tidak dikapitalisasi.
Belanda
Akuntansi belanda memberikan beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan keuangan ynag cukup bebas tapi stansar praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah Negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan kea rah keawajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Lebih lanjut lagi, orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.
Akuntansi Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akibatnya, banyak pemikirn ekonomi yang dicurahkan untuk topic-topik akuntansi dan khususnya pada pengukuran akuntansi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang ekstensif dalam legalasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang-undang tahun 1970. Adalah:
1. Laporan keuangan harus menunjukan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokan dan dijelaskan dengan tepat.
2. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bsnis yang aman
3. Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diuangkapkan.
4. Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diuangkapkan dengan tepat
5. Informasi keuangan untuk perioade terdahulu harus diuangkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyetainya.
Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah. Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Undang-undang tersebut, yang digabungkan dalam undang-undang sipil pada tahun 1975, dikembangkan oleh legislasi pada tahun 1983 untuk menyesuaikan dengan EU Fourth Directive, dan selanjutanya dikembangkan lagi pada tahun 1988 untuk menyesuaikan dengan Eu Seventh Directive.
Dutch Accounting Standarts Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Dewan ini diisi oleh anggota-angggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
1. Penyusun laporan keuangan (para pegawai)
2. Pengguna Laporan keaunagn
3. Auditor laporan keuangan.
DSAB merupakan organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan profesi audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR). FAR mengangkat anggota DSAB dan memastikan adanya pendanaan yang cukup.
Authority for the Financial Markets (AMF) Belanda mengawasi operasi bursa saham. Walaupun berada di bawah kekuasaan Menteri Keuangan, AMF merupakan sebuah toritas administrative yang memiliki otonomi sendiri.
Enterprise Chamber, sebuah dewan khusus yang berhubungan drngan High Court of Amsterdam, merupakan sebuah keistimewaan khusus dari system Belanda dalam melaksanakan kepatuhan persyaratan akuntansi.
Laporan Keuangan
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa memakainya, laporan keuangan meliputi hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
Sebuah laporan arus kas dianjurkan untuk disertakan, dan sebagian besar perusahaan Belanda menyertakannya. Catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam valuasi dan penentuan hasil, dan pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan perusahaan yang membentuk sebuah satuan ekonomi dibawah kendali yang sama.
Pengukuran Akuntansi
Walaupun metode akuntansi penyatuan kepentingan untuk penggabungan bisnis diperbolehkan dalam keadaan-keadaan tertentu, metode ini jarang digunakan di Belanda. Metode pembelian merupakan praktik yang umum. Goodwill merupakan selisih antara biaya akusisi dan nilai wajar dari asset dan utang yang diakusisi. Selisih ini dikapitalisasi dan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya, maksiamal hingga 20 tahun. Metode ekuitas diperlukan ketika penanam modal menggunakan pengaruh signifikan pada kebijakan bisnis dan keuangan. Usaha patungan bisa dihitung menggunakan metode ekuitas atau penggabungan proporsional. Translasi mata uang asing sama dengan IFRS . Neraca “entitas asing” ditranslasikan pada tingkat penutupan (akhir tahun), sedangkan laporan laba rugi ditranslasikan pada tingkat penutupan atau rata-rata. Penyesuaian translasi dibebankan kepada ekuitas pemegang saham. Metode temporal digunakan untuk “kegiatan asing langsung”, dengan penyesuain translasi pada penghasilan.
Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai lancer untuk asset berwujud sperti persediaan dan asset yang bisa didepresiasi. Ketika nilai lancer digunakan untuk asset-aset tersebut, jumlah laporan laba rugi berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan dalam nilai yang ada. Nilai lancer bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau nilai bersih yang dapat dicapai.
Ketika harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini biasanya dinyatakan dalam nilai rendah atau nilai bersih yang bisa dicapai, dengan biaya yang ditentukan oleh FIFO, LIFO, atau metode rata-rata. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan penghitungan. Seseorang akan mengira bahwa ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selaim itu, ada fleksibilitas dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada. Sebagai contoh, provisi untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.
Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan nilai professional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akkuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajiandari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari inggris. Pemikiran akuntansi professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan inggris termasuk hong kong, india, Kenya, selandia baru, Nigeria, singapura, dan afrika selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan – perusahaan yang tergabung di Kerajaan Inggris secara luas diatur oleh undang-undang yang disebut undang-undang perusahaan. Undang-undang tersebut telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1991 EU Directive diimplementasikan, menambahkan aturan hukum yang menyangkut ketentuan format, prinsip akuntansi, dan akuntansi dasar. Perusahaan – perusahaan boleh memilih dar format neraca alternative dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
1. Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual
2. Aset dan Kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah
3. Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5. Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang seang dihitun.
Undang-undang tersebut berisi aturan valuasi yang luas yang didalamnya akun bisa didasarkan pada harga perolehan atau biaya sekarang.
Companies Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan diubah pda tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang ini menfharusakan adanya penggabungan lapoan keuangan, walaupaun penggabungan sudah merpakan praktik standar. Ketentuan hukum merupakan sesuatu yang umum dan memungkinkan adanya fleksibilitas dalam penerapan atar kasus.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Ingris berikut ini dihubungkan memaliu Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk pada tahun 1970.
1. The Institute of Chartered Accountants In England and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants In England in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants In England in Scotland
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The chartered Institute on Managemant Accountants
6. The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Hingga 2000, standar audit merpakan tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB. Pada tahun tersebut Accountancy Foundation dibentuk untuk mengatur dan mengawasi profesi audit.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya mencakup:
1. Laporan direktur
2. Akun laba dan rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Laporan direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi dan perkembangan yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca, dividen yang dianjurkan, nama-nama direktur pemegang sahamnya, dan kontribusi politik serta sumbangan amal. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus menyertakan laporan mengenai penguasaan bersama dengan pengungkapan mengenai gaji direktur, komite audit dan kendali internal, dan sebuah pernyataan bahwa perusahaan berjalan dengan baik. Laporan keuangan harus memberikan pandangan yang adil dan benar mengenai keadaan dan keuntungan perusahaan. Untuk mencapai hal ini, informasi tambahan mungkin diperlukan, dan dalam keadaan tertentu persyaratannya bisa dikesampingkan. Yang terakhir dikenal juga dengan “ Pengesampingan yang adil dan benar”.
Laporan keuangan grup hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk. Kendali “perusahaan” cabang terjadi ketika perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan keuangan inggris adalah bahwa perusahaan – perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan criteria ukuran perusahaan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akusisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun syarat-syarat penggunaan metode penggabungan sangat terbatas sehingga hamper tidak pernah digunakan. Di bawah metode akusisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari asset bersih yang diakusisi.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan keduanya. Jadi , revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya.
Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pension dan kepetingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan.
Semua perusahaan inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih alih GAAP Inggris yang baru saja dijelaskan, jadi inisiatif Uni Eropa pada tahun 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan – perusahaan Inggris yang tidak terdaftar juga.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-90525035963806145832012-12-30T23:16:00.000-08:002012-12-30T23:16:45.013-08:00audit kecuranganDefinisi Audit Kecurangan
Kecurangan berarti bahwa suatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan informasi tidak benar, apabila suatu kesalahan adalah disengaja maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan (fraudulent). Yang dimaksud dengan kecurangan (fraud) sangat luas dan ini dapat dilihat pada butir mengenai kategori kecurangan. Namun secara umum, unsur-unsur dari kecurangan (keseluruhan unsur harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak terjadi) adalah harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation) dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present) fakta bersifat material (material fact) dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly) dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation) yang merugikannya (detriment). Kecurangan dalam tulisan ini termasuk (namun tidak terbatas pada) manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
Fraud Auditing hendaknya disebut dengan istilah Audit atas Kecurangan, yang dapat didefinisikan sebagai Audit Khusus yang dimaksudkan untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan atau keurangan atas transaksi keuangan. Fraud auditing termasuk dalam audit khusus yang berbeda dengan audit umum terutama dalam hal tujuan yaitu fraud auditing mempunyai tujuan yang lebih sempit (khusus) dan cenderung untuk mengungkap suatu kecurangan yang diduga terjadi dalam pengelolaan asset/aktiva. Audit Khusus (Special Audit) Audit khusus adalah audit yang dilakukan atas lingkup audit yang bersifat khusus. Dengan demikian audit khusus yang bertujuan menilai kasus tidak lancarnya pelaksanaan pembangunan dapat digunakan istilah Audit Khusus atas Ketidak Lancaran Pelaksanaan Pembangunan (KTLPP). Audit khusus yang bertujuan mengungkapkan kecurangan adalah Audit Khusus atas kecurangan.
Gejala Adanya Kecurangan
Pelaku kecurangan di atas dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu: manajemen dan karyawan. Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut.
a. Gejala kecurangan manajemen:
• Ketidakcocokan diantara manajemen puncak
• Moral dan motivasi karyawan rendah
• Departemen akuntansi kekurangan staf
• Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak
• Konsumen, pemasok, atau badan otoritas
• Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi
• Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat
• Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama
• Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan
• Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku
b. Gejala kecurangan karyawan:
• Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung
• Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
• Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar
• Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran
• Kekurangan barang yang diterima
• Kemahalan harga barang yang dibeli
• Faktur ganda dan penggantian mutu barang
Faktor Pendorong Kecurangan dan Pencegahannya
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu:
a. Greed (keserakahan): Merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor individual).
b. Opportunity (kesempatan): Merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum). Kesempatan (opportunity) untuk melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan selalu ada pada setiap kedudukan. Namun, ada yang mempunyai kesempatan besar dan ada yang kecil. Secara umum manajemen suatu organisasi/perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan.
c. Need (kebutuhan): Merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor individual).
d. Exposure (pengungkapan): Merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum). Pengungkapan (exposure) suatu kecurangan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut baik oleh pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.
Faktor individu. Faktor ini melekat pada diri seseorang dan dibagi dalam dua kategori:
• Moral: Faktor ini berhubungan dengan keserakahan (greed). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko tersebut adalah:
a. Misi/tujuan organisasi/perusahaan, ditetapkan dan dicapai dengan melibatkan seluruh pihak (manajemen dan karyawan)
b. Aturan perilaku pegawai, dikaitkan dengan lingkungan dan budaya organisasi/perusahaan
c. Gaya manajemen, memberikan contoh bekerja sesuai dengan misi dan aturan perilaku yang ditetapkan organisasi/perusahaan
d. Praktik penerimaan pegawai, dicegah diterimanya karyawan yang bermoral tidak baik
• Motivasi: Faktor ini berhubungan dengan kebutuhan (need). Beberapa cara mengurangi kemungkinan keterlibatan dalam kecurangan:
a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan, misalnya: memperlakukan pegawai secara wajar, berkomunikasi secara terbuka, dan adanya mekanisme agar setiap keluhan dapat didiskusikan dan diselesaikan
b. Sistem pengukuran kinerja dan penghargaan, yang wajar sehingga karyawan merasa diperlakukan secara adil
c. Bantuan konsultasi pegawai, untuk mengetahui masalah secara dini
d. Proses penerimaan karyawan, untuk mengidentifikasi calon karyawan yang berisiko tinggi dan sekaligus mendiskualifikasinya
e. Kehati-hatian, mengingat motivasi seseorang tidak dapat diamati mata telanjang, sebaliknya produk motivasi tersebut tidak dapat disembunyikan
Kategori Kecurangan
Pengklasifikasian kecurangan dapat dilakukan dilihat dari beberapa sisi.
A. Berdasarkan pencatatan
Kecurangan berupa pencurian aset dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori:
• Pencurian aset yang tampak secara terbuka pada buku, seperti duplikasi pembayaran yang tercantum pada catatan akuntansi (fraud open on-the-books, lebih mudah untuk ditemukan).
• Pencurian aset yang tampak pada buku, namun tersembunyi diantara catatan akuntansi yang valid, seperti: kickback (fraud hidden on the-books).
• Pencurian aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan dapat dideteksi melalui pengujian transaksi akuntansi “yang dibukukan”, seperti: pencurian uang pembayaran piutang dagang yang telah dihapusbukukan/di-write-off (fraud off-the books, paling sulit untuk ditemukan).
B. Berdasarkan frekuensi
Pengklasifikasian kecurangan dapat dilakukan berdasarkan frekuensi terjadinya:
• Tidak berulang (non-repeating fraud). Dalam kecurangan yang tidak berulang, tindakan kecurangan — walaupun terjadi beberapa kali — pada dasarnya bersifat tunggal. Dalam arti, hal ini terjadi disebabkan oleh adanya pelaku setiap saat (misal: pembayaran cek mingguan karyawan memerlukan kartu kerja mingguan untuk melakukan pembayaran cek yang tidak benar).
• Berulang (repeating fraud). Dalam kecurangan berulang, tindakan yang menyimpang terjadi beberapa kali dan hanya diinisiasi/diawali sekali saja. Selanjutnya kecurangan terjadi terus-menerus sampai dihentikan. Misalnya, cek pembayaran gaji bulanan yang dihasilkan secara otomatis tanpa harus melakukan penginputan setiap saat. Penerbitan cek terus berlangsung sampai diberikan perintah untuk menghentikannya.
Bagi auditor, signifikansi dari berulang atau tidaknya suatu kecurangan tergantung kepada dimana ia akan mencari bukti. Misalnya, auditor harus mereview program aplikasi komputer untuk memperoleh bukti terjadinya tindakan kecurangan pembulatan ke bawah saldo tabungan nasabah dan pengalihan selisih pembulatan tersebut ke suatu rekening tertentu.
C. Berdasarkan konspirasi
Kecurangan dapat diklasifikasikan sebagai: terjadi konspirasi atau kolusi, tidak terdapat konspirasi, dan terdapat konspirasi parsial. Pada umumnya kecurangan terjadi karena adanya konspirasi, baik bona fide maupun pseudo. Dalam bona fide conspiracy, semua pihak sadar akan adanya kecurangan; sedangkan dalam pseudo conspiracy, ada pihak-pihak yang tidak mengetahui terjadinya kecurangan.
D. Berdasarkan keunikan
Kecurangan berdasarkan keunikannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
• Kecurangan khusus (specialized fraud), yang terjadi secara unik pada orang-orang yang bekerja pada operasi bisnis tertentu. Contoh: (1) pengambilan aset yang disimpan deposan pada lembaga-lembaga keuangan, seperti: bank, dana pensiun, reksa dana (disebut juga custodial fraud) dan (2) klaim asuransi yang tidak benar.
• Kecurangan umum (garden varieties of fraud) yang semua orang mungkin hadapi dalam operasi bisnis secara umum. Misal: kickback, penetapan harga yang tidak benar, pesanan pembelian/kontrak yang lebih tinggi dari kebutuhan yang sebenarnya, pembuatan kontrak ulang atas pekerjaan yang telah selesai, pembayaran ganda, dan pengiriman barang yang tidak benar.
Tindakan/perilaku pelaku kecurangan
Berikut merupakan daftar perilaku seseorang yang harus menjadi perhatian auditor karena dapat merupakan indikasi adanya kecurangan yang dilakukan orang tersebut, yaitu:
a. Perubahan perilaku secara signifikan, seperti: easy going, tidak seperti biasanya, gaya hidup mewah.
b. Sedang mengalami trauma emosional di rumah atau tempat kerja
c. Penjudi dan peminum berat
d. Sedang dililit utang
e. Temuan audit atas kekeliruan (error) atau ketidakberesan (irregularities) dianggap tidak material ketika ditemukan
f. Bekerja tenang, bekerja keras, bekerja melampaui jam kerja, sering bekerja sendiri.
Ada 6 bidang yang beresiko tinggi terkena fraud
1. Purchasing and payroll Fraud dalam purchasing biasanya dilakukan dengan cara:
a. “Kickback” atau suap diberikan kepada pihak yang mengurus pembelian sebagai imbalan atas diberikannya kontrak kepada supplier.
b. “Invoice palsu” yang dibuat sendiri oleh pihak yang mengurus pembelian, kemudian ditagihkan ke perusahaan dan dibayar.
c. “Manipulasi data supplier” misalnya nomor rekening pembayaran ke supplier diubah ke rekening orang lain. Sementara fraud dalam payroll misalnya jam overtime yang berlebih.
2. Sales and inventory Fraud dalam jenis ini misalnya:
a. Pencurian inventory baik yang sedang disimpan atau dalam pengiriman
b. Transaksi penjualan dengan sengaja tidak dicatat atau dikurangi pencatatannya dan uang yang diterima atas penjualan tersebut masuk ke kantong pribadi
c. Mengurangi atau menghapuskan jumlah utang konsumen atas barang yang sudah dijual secara kredit
d. Mencatat transaksi penjualan palsu untuk mendapatkan komisi atau bonus terkait dengan penjualan
e. Memberikan diskon berlebihan kepada konsumen (biasanya dengan imbalan ‘kickbacks’)
3. Cash and check.
Kas merupakan aset yang paling sensitif terhadap fraud karena ‘nature’ nya yang kelihatan secara fisik dan relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan aset perusahaan yang lain. Fraud atas cek biasanya terjadi ketika terdapat kelemahan dalam proses bank reconciliation dan tidak ada segregation of duties.
4. Physical security.
Kelemahan dalam physical security dapat menimbulkan asset misapropriation.
5. Hak kekayaan intelektual (HAKI) dan kerahasiaan informasi.
Ini terkait dengan fraud dalam pembajakan dan pencurian informasi penting milik perusahaan.
6. Information Technology.
IT fraud meliputi hacking, mail-bombing, spamming, domain name hijacking, server takeovers, denial of service, internet money laundering, electronic eavesdropping, electronic vandalism and terrorrism.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-2677483847649245352012-12-30T23:11:00.003-08:002012-12-30T23:11:32.975-08:00kode etik auditor
Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Sedangkan profesional menurut KBBI adalah:
1. Bersangkutan dengan profesi;
2. Pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya;
3. Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persyaratan utama dari suatu profesi adalah tuntutan kepemilikan keahlian tertentu yang unik. Dengan demikian setiap orang yang mau bergabung dalam suatu profesi tertentu dituntut memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh orang awam atau orang kebanyakan. Selain itu, para anggota profesi dituntut untuk memberikan hasil pekerjaan yang memuaskan karena ada kompensasi berupa pembayaran untuk melakukannya. Hal ini mewajibkan adanya komitmen terhadap kualitas hasil pekerjaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, mendefinisikan etik sebagai (1) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; (2) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat sedangkan etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Jadi, kode etik pada prinsipnya merupakan sistem dari prinsipprinsip moral yang diberlakukan dalam suatu kelompok profesi yang ditetapkan secara bersama. Kode etik suatu profesi merupakan ketentuan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap mereka yang menjalankan tugas profesi tersebut, seperti dokter, pengacara, polisi, akuntan, penilai, dan profesi lainnya. Dikaitkan dengan tugas auditor internal pemerintah yang terhimpun dalam Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), timbul pertanyaan apakah pekerjaan audit yang dilakukan oleh auditor pemerintah dapat digolongkan sebagai pekerjaan profesi.
Jika dilihat dari rumusan atau pengertian profesi menurut KBBI di atas, maka pekerjaan audit yang dilakukan auditor APIP dapat digolongkan pada pekerjaan profesi/profesional. Bekerja secara profesional berarti bekerja dengan menggunakan keahlian khusus menurut aturan dan persyaratan profesi. Karena itu setiap pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan suatu sarana berupa standar dan kode etik sebagai pedoman atau pegangan bagi seluruh anggota profesi tersebut. Kode etik dan standar tersebut bersifat mengikat dan harus ditaati oleh setiap anggota agar setiap hasil kerja para anggota dapat dipercaya dan memenuhi kualitas yang ditetapkan oleh organisasi.
Kode etik APIP ini diberlakukan bagi seluruh auditor dan pegawai negeri sipil yang diberi tugas oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjutnya. Isi dari kode etik APIP ini memuat 2 (dua) komponen, yaitu:
1) Prinsip-prinsip perilaku auditor yang merupakan pokok-pokok yang melandasi perilaku auditor;
2) Aturan perilaku yang menjelaskan lebih lanjut prinsip-prinsip perilaku auditor.
1. Prinsip-prinsip Perilaku Tuntutan sikap dan perilaku auditor dalam melaksanakan tugas pengawasan dilandasi oleh beberapa prinsip perilaku, yaitu: integritas, obyektivitas, kerahasiaan dan kompetensi.
a. Integritas
Auditor dituntut untuk memiliki kepribadian yang dilandasi oleh sikap jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal. Bersikap dan bertindak jujur merupakan tuntutan untuk dapat dipercaya. Hasil pengawasan yang dilakukan auditor dapat dipercaya oleh pengguna apabila auditor dapat menjunjung tinggi kejujuran. Sikap jujur ini juga didukung oleh sikap berani untuk menegakkan kebenaran. Tidak mudah diancam dengan berbagai ancaman. Bijaksana berarti auditor melaksanakan tugasnya dengan tidak tergesa-gesa melainkan berdasarkan pembuktian yang memadai.
b. Obyektivitas
Auditor harus menjunjung tinggi ketidak-berpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan memroses data/informasi audit. Auditor APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau orang lain dalam mengambil keputusan.
c. Kerahasiaan
Auditor harus menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang memadai, kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan. Auditor hanya mengungkapkan informasi yang diperolehnya kepada yang berhak untuk menerimanya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
d. Kompetens
Dalam melaksanakan tugasnya auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan Kode Etik dan Standar Audit Pusdiklatwas BPKP 2008 23 keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Tuntutan ini bukan saja dilakukan berdasarkan penugasan keikutsertaan dalam seminar, lokakarya atau pelatihan dari instansinya saja melainkan juga dilakukan secara mandiri oleh auditor yang bersangkutan.
2. Aturan Perilaku
Aturan perilaku mengatur setiap tindakan yang harus dilakukan oleh auditor dan merupakan pengejawantahan prinsipprinsip perilaku auditor.
a. Integritas
Dalam prinsip ini auditor dituntut agar:
1. Dapat melaksanakan tugasnya secara jujur, teliti, bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh;
2. Dapat menunjukkan kesetiaan dalam segala hal yang berkaitan dengan profesi dan organisasi dalam melaksanakan tugas;
3. Dapat mengikuti perkembangan peraturan perundangundangan dan mengungkapkan segala hal yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan profesi yang berlaku;
4. Dapat menjaga citra dan mendukung visi dan misi organisasi;
5. Tidak menjadi bagian kegiatan ilegal atau mengikatkan diri pada tindakan-tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi APIP atau organisasi;
6. Dapat menggalang kerjasama yang sehat diantara sesama auditor dalam pelaksanaan audit;
7. Dapat saling mengingatkan, membimbing dan mengoreksi perilaku sesama auditor.
b. Obyektivitas
Dalam prinsip ini auditor dituntut agar:
1. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan mungkin dapat mengubah pelaporan kegiatan-kegiatan yang diaudit;
2. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubunganhubungan yang mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu penilaian yang tidak memihak atau yang mungkin menyebabkan terjadinya benturan kepentingan;
3. Menolak suatu pemberian dari auditi yang terkait dengan keputusan maupun pertimbangan profesionalnya.
c. Kerahasiaan
Dalam prinsip ini auditor dituntut agar:
1. Secara hati-hati menggunakan dan menjaga segala informasi yang diperoleh dalam audit;
2. Tidak akan menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan organisasi atau dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
d. Kompetensi
Dalam prinsip ini auditor dituntut agar:
1. Melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan standar audit;
2. Terus menerus meningkatkan kemahiran profesional, keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan;
3. Menolak untuk melaksanakan tugas apabila tidak sesuai dengan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki.
KODE ETIK KONSORSIUM ORGANISASI PROFESI AUDIT INTERNAL
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal menyusun kode etik dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan latar belakang organisasionalnya yang berbeda dengan APIP. Konsorsium menggunakan istilah Standar Perilaku Auditor Internal yang berisi:
i. Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya.
ii. Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.
iii. Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.
iv. Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya; atau kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya secara objektif.
v. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, yang dapat, atau, patut diduga, dapat memengaruhi pertimbangan profesionalnya.
vi. Auditor internal hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.
vii. Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal.
viii. Auditor internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia (i) untuk mendapatkan keuntungan pribadi, (ii) secara melanggar hukum, atau (iii) yang dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.
ix. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (i) mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu, atau (ii) menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar hukum.
x. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan.mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-86350261334798471592012-12-30T23:02:00.001-08:002012-12-30T23:02:01.553-08:00IFRSIFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu :
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
Komisi Masyarakat Eropa (EC)
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)
Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.
Penerapan IFRS
Semua persiapan ke arah sana harus diselesaikan karena ini akan dimulai pada 1 Januari 2012. Coba dilihat dampak pada biayanya karena pengalihan standar akan menyebabkan timbulnya ongkos tambahan,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (5/5), saat menjadi pembicara kunci dalam seminar ”IFRS, Penerapan dan Aspek Perpajakannya”.
Menurut Sri Mulyani, konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini.
”Kalau standar itu dibutuhkan dan akan meningkatkan posisi Indonesia sebagai negara yang bisa dipercaya di dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu perlu dilakukan,” ujarnya.
Selain IFRS, kutub standar akuntansi yang berlaku di dunia saat ini adalah United States General Accepted Accounting Principles (US GAAP).
Negara-negara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB).
Setelah berkiblat ke Belanda, belakangan Indonesia menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke Amerika Serikat dan nanti mulai tahun 2012 beralih ke IFRS.
Manfaat Penerapan IFRS
meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
mengurangi biaya SAK.
meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
meningkatkan transparansi keuangan.
menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-52405540931334984442012-12-30T22:48:00.004-08:002012-12-30T22:48:40.365-08:00GCGGood Corporate Governance atau sering disingkat GCG adalah suatu praktik pengelolaan perusahaan secara amanah dan prudensial dengan mempertimbangkan keseimbangan pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders. Dengan implementasi GCG / penerapan GCG, maka pengelolaan sumberdaya perusahaan diharapkan menjadi efisien, efektif, ekonomis dan produktif dengan selalu berorientasi pada tujuan perusahaan dan memperhatikan stakeholders approach.
Perkembangan usaha dewasa ini telah sampai pada tahap persaingan global dan terbuka dengan dinamika perubahan yang demikian cepat. Dalam situasi kompetisi global seperti ini, Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable.
Siapa Yang Harus Menguasai GCG?
Beberapa jabatan berikut ini sudah semestinya menguasai apa itu GCG /Good Corporate Governance, diantaranya:
• Dewan Komisaris,
• Direksi,
• Corporate Secretary,
• Komite Audit,
• Komite GCG,
• Bagian Legal dan Compliance,
• Internal Audit perusahaan BUMN & Swasta,
• Dana Pensiun,
• Yayasan/Koperasi,
• Dan siapapun yang hendak mengimplementasikan GCG.
Tim GCG BPKP mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu komitmen, aturan main serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.
Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M-Mbu/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dijelaskan bahwa, Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka penjang dengan memperhatikan stakeholder lainnya berlandaskan peraturan,perundangan dan etika. Dari pengertian diatas terdapat berapa hal penting yang terkandung dalam Good Corporate Governance, antaralain adalah:
1 Efektivitas yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi perusahaan yang bertujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya
2 Seperangkat prinsip, kebijakan manajemen perusahaan yang diterapkan bagi terwujudnya operasional perusahaan yang efisien, efektif dan profitable dalam menjalakan organisasi dan bisnis perusahaan untuk mencapai sasaran strategis yang memenuhi prinsip-prinsip praktek bisnis yang baik dan penerapannya sesuai dengan peraturanyang berlaku, peduli terhadap lingkungan dan dilandasi oleh nila-nilai sosial budaya yang tinggi.
3 Seperangkat peraturan dan sistem yang mengarah kepada pengendalian perusahaan bagi penciptaan pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan (pemerintah, pemegang saham, pimpinan perusahaan dan karyawan) dan bagi perusahaan itu sendiri.
Menurut Kartiwa (2004:7.8) terdapat dua prespektif tentang Good Corporate Governance yaitu:
1 Prespektif yang memandang Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan.
2 Prespektif yang lain Good Corporate Governance menekankan pentingnya pemenuhan tanggung jawab badan usaha sebagai entinitas bisnis dalam masyarakat dan stakeholders.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-46168721219168546362012-11-30T08:09:00.002-08:002012-11-30T08:09:45.117-08:008 PRINSIP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIAUntuk pertama kalinya, dalam kongres tahun 1973 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, bahasa inggris Indonesian Institute of Accountants) adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Menetapkan kode etik bagi profesi akuntan di Indonesia, yang saat itu diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik ini mengatur standar mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan akuntan. Standar mutu ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Setelah mengalami perubahan, maka tahun 1998 Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku bagi seluruh anggota IAI baik di pusat maupun di daerah.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
Pengertian Etika menurut :
• Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
• Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
• Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
• Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
• Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
• Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
• Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: (1) Prinsip Etika, (2) Aturan Etika, dan (3) Interpretasi Aturan Etika. Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.
Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Etika :
• Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
• Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
• Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
• Kebutuhan Individu
• Tidak Ada Pedoman
• Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
• Lingkungan Yang Tidak Etis
• Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
• Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat ‘dimaafkan’.
• Sanksi Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis Etika :
• Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar .
• Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
Ada tiga prinsip dasar perilaku yang etis :
• Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar sekalipun, suatu ketika akan menyebabkan konsekuensi yang besar pada profesi.
• Pusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat bahwa reputasi adalah yang paling berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek.
• Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis. Mungkin akuntan akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada etika. Namun sekali lagi, reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan.
Kode etik akuntan Indonesia memuat 8 prinsip etika sebagai berikut :
1.Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-6888605064219480912012-10-18T07:34:00.003-07:002012-10-18T07:34:55.654-07:00Pengertian Good Corporate Governance <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu
sistem (input, Proses, output) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan
(stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan
komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate
Gorvernance dimasukkan untuk mengatur hubungan - hubungan ini dan mencegah
terjadinya kesalahan kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk
memastikan bahwa kesalahan kesalahan yang terjadi dapat di perbaiki dengan
segera. Pengertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance pada badan
usaha manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya (2008:36)<br />
Rogers W’ O Okot Uma dari common wealt secrtariat london (ndraha 2003:629)
mendefinisikan Good Governance sebagai, “compressing the prossesing and
structure guides political and sosial economic relationship, with patricular
reference to commitment to democratic values, norms and honest business” atau
mempersingkat proses struktur yang mengatur hubungan ekonomi, sosial dan
politis dengan acuan tertentu untuk memenuhi nilai nilai demokratis, norma norma
dan bisnis yang sehat.<br />
Tim GCG BPKP mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu komitmen,
aturan main serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.<br />
Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M-Mbu/2002
tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dijelaskan bahwa, Corporate Governance adalah suatu proses dan
struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha
dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka
penjang dengan memperhatikan stakeholder lainnya berlandaskan
peraturan,perundangan dan etika. Dari pengertian diatas terdapat berapa hal
penting yang terkandung dalam Good Corporate Governance, antara lain adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Efektivitas yang bersumber dari budaya
perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur
organisasi perusahaan yang bertujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan
perusahaan, pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan
efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholder
lainnya</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperangkat prinsip, kebijakan
manajemen perusahaan yang diterapkan bagi terwujudnya operasional perusahaan
yang efisien, efektif dan profitable dalam menjalakan organisasi dan bisnis
perusahaan untuk mencapai sasaran strategis yang memenuhi prinsip prinsip
praktek bisnis yang baik dan penerapannya sesuai dengan peraturanyang berlaku,
peduli terhadap lingkungan dan dilandasi oleh nilai nilai sosial budaya yang
tinggi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperangkat peraturan dan sistem
yang mengarah kepada pengendalian perusahaan bagi penciptaan pertambahan nilai
bagi pihak pemegang kepentingan (pemerintah, pemegang saham, pimpinan
perusahaan dan karyawan) dan bagi perusahaan itu sendiri.<br />
Menurut Kartiwa (2004:7.8) terdapat dua prespektif tentang Good Corporate
Governance yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prespektif
yang memandang Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang
digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2
Prespektif yang lain Good Corporate Governance menekankan pentingnya pemenuhan
tanggung jawab badan usaha sebagai entinitas bisnis dalam masyarakat dan
stakeholders. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh kasus :</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
Bank BNI</div>
<div style="line-height: 150%;">
A. Profil Singkat Bank BNI</div>
<div style="line-height: 150%; text-indent: .5in;">
Bank BNI didirikan pada tahun
1946. Perusahaan publik ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia. Bank BNI merupakan bank terbesar nomor 3 di Indonesia
setelah Bank Mandiri dan BCA dengan total aset pada tahun 2003 sebesar IDR.
131,49 triliun.<br />
Visi : Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja<br />
Misi : Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang
fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan consumer</div>
<div style="line-height: 150%; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%;">
Budaya Perusahaan</div>
<div style="line-height: 150%;">
1. BNI adalah bank umum berstatus perusahaan
publik.<br />
2. BNI berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional.<br />
3. BNI secara terus menerus membina hubungan yang saling menguntungkan dengan
nasabah dan mitra usaha.<br />
4. BNI mengakui peranan dan menghargai kepentingan pegawai.<br />
5. BNI mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai melaksanakan
tugas dan kewajiban secara profesional.</div>
<div style="line-height: 150%;">
B. Ringkasan Kasus</div>
<div style="line-height: 150%;">
Awal terbongkarnya kasus menghebohkan ini tatkala
BNI melakukan audit internal pada bulan Agustus 2003. Dari audit itu diketahui
bahwa ada posisi euro yang gila gila besarnya, senilai 52 juta euro. Pergerakan
posisi euro dalam jumlah besar mencurigakan karena peredaran euro di Indonesia
terbatas dan kinerja euro yang sedang baik pada saat itu. Dari audit akhirnya
diketahui ada pembukaan L/C yang amat besar dan negara bakal rugi lebih satu
triliun rupiah.<br />
Penjelasan mengenai L/C fiktif BNI tersebut adalah sebagai berikut :<br />
- Waktu kejadian : Juli 2002 s/d Agustus 2003<br />
- Opening Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street
Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd.<br />
- Total Nilai L/C : USD.166,79 juta & EUR 56,77 juta atau sekitar Rp. 1,7
trilyun<br />
- Beneficiary/Penerima L/C : 11 perusahaan dibawah Gramarindo Group dan<br />
2 perusahaan dibawah Petindo Group<br />
- Barang Ekspor : Pasir Kuarsa dan Minyak Residu<br />
- Tujuan Ekspor : Congo dan Kenya<br />
- Skim : Usance L/C</div>
<div style="line-height: 150%;">
C. Kronologi :</div>
<div style="line-height: 150%;">
1. Bank BNI Cabang Kebayoran Baru menerima 156 buah
L/C dengan Issuing Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall
Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. Oleh karena BNI belum mempunyai
hubungan koresponden langsung dengan sebagian bank tersebut di atas, mereka
memakai bank mediator yaitu American Express Bank dan Standard Chartered Bank.</div>
<div style="line-height: 150%;">
2. Beneficiary mengajukan permohonan diskonto wesel
ekspor berjangka (kredit ekspor) atas L/C-L/C tersebut di atas kepada BNI dan
disetujui oleh pihak BNI. Gramarindo Group menerima Rp 1,6 trilyun dan Petindo
Group menerima Rp 105 milyar.</div>
<div style="line-height: 150%;">
3. Setelah beberapa tagihan tersebut jatuh tempo,
Opening Bank tidak bisa membayar kepada BNI dan nasabahpun tidak bisa
mengembalikan hasil ekspor yang sudah dicairkan sebelumnya.</div>
<div style="line-height: 150%;">
4. Setelah diusut pihak kepolisian, ternyata
kegiatan ekspor tersebut tidak pernah terjadi.</div>
<div style="line-height: 150%;">
5. Gramarindo Group telah mengembalikan sebesar Rp
542 milyar, sisanya (Rp 1.2 trilyun) merupakan potensi kerugian BNI.<br />
Dalam menanggapi kasus ini manajemen Bank BNI mengatakan bahwa tidak ada ekspor
fiktif dan belum ada kerugian, tetapi yang ada hanya potensi kerugian
(potential losses). Pertanyaannya adalah apakah mungkin kerugian sebesar itu terjadi
tanpa ekspor fiktif ? Minimnya informasi mengenai sistem pembayaran perdagangan
internasional melalui letter of credit (L/C) menimbulkan semakin banyaknya
pertanyaan mengenai kasus pembobolan Bank BNI.</div>
<div style="line-height: 150%;">
D. Solusi<br />
Sistem dan prosedur pengamanan transaksi L/C, khususnya di bank-bank BUMN,
termasuk Bank BNI, cukup baik karena telah dibangun dan disempurnakan selama
bertahun tahun, antara lain berdasarkan pengalaman pengalaman pahit masa
lampau.<br />
Akan tetapi, sistem pengamanan yang baik saja tidak cukup. Masih diperlukan
sikap dari para petugasnya. Sekalipun sistem pengamanan sudah demikian baik,
tetapi apabila para petugas bank sengaja melanggar sistem dan prosedur dengan
tujuan yang tidak baik, bank akan kebobolan juga. Bank selalu dihadapkan pada
pilihan dilematis antara pengamanan dan pelayanan kepada nasabah. Pengamanan
yang terlalu ketat akan menghasilkan pelayanan yang mengecewakan nasabah. Sebaliknya,
pelayanan yang dirasakan sangat memuaskan nasabah akan mengorbankan sistem
pengamanan. Menghadapi dilema ini, bank harus bijak dan mampu membangun
prosedur kerja yang tetap dapat menjamin keamanan, namun pelayanan bank
memuaskan bagi nasabah.<br />
Dari penelitian, ternyata transaksi dalam kasus Bank BNI ini merupakan
transaksi bermasalah dengan indikasi transaksi tersebut dilakukan tanpa
mengikuti ketentuan intern Bank BNI. Transaksi L/C kedua grup usaha yang
menjadi beneficiary telah dinegosiasikan oleh Bank BNI Kebayoran Baru dengan
diskonto tanpa didahului adanya akseptasi dari bank penerbit.<br />
Di samping itu, dokumen dokumen L/C mengandung penyimpangan dan negosiasi L/C
dilakukan tanpa kelengkapan dokumen.<br />
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh kantor besar Bank BNI, para
eksportir, yaitu perusahaan perusahaan yang termasuk Gramarindo Group dan Petindo
Group ternyata telah melakukan ekspor fiktif.<br />
Hal ini terungkap antara lain dari hasil verifikasi kepada Pejabat Bea Cukai
cabang Belitung menyangkut Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Gramarindo Group,
Pejabat Bea Cukai cabang Belitung menyatakan bahwa PEB tersebut palsu.<br />
Sementara itu pula, penyelesaian pembayaran hasil transaksi ekspor (proceed)
dari beberapa slip L/C tersebut yang telah dinegosiasikan dilakukan bukan oleh
bank pembuka L/C (issuing bank), melainkan dilakukan oleh para eksportir sendiri
dengan cara melakukan penyetoran atau melalui pendebetan rekening para
eksportir tersebut.<br />
Sebagaimana diketahui, atas laporan kantor besar Bank BNI pada tanggal 30
September 2003, pihak kepolisian telah menahan pegawai Bank BNI Kebayoran Baru
yang terlibat, yaitu Koesadiyuwono (mantan pemimpin cabang Bank BNI Kebayoran
Baru) dan Edi Santoso (mantan Customer Service Manager Luar Negeri cabang Bank
BNI Kebayoran Baru).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-10181593945170582462012-10-18T07:32:00.003-07:002012-10-18T07:32:36.494-07:00Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social
Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan
mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Menurut CSR Forum (Wibisono,
2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan
secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai nilai moral dan
menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social Responsibilit (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam macam, mulai dari melakukan
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan,
pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan
fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial
dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di
sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan
sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar
profitability.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Manfaat
bagi Masyarakat & Keuntungan Bagi perusahaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">CSR akan
lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi
Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan
CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan
sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan
peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan,
pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan
jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus
melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah
persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah
harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate
Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang
menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah
memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau
terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses
interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses
interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman
satu pihak terhadap yang lain.</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
Contoh Kasus CSR </div>
<div style="line-height: 150%;">
Kasus dugaan korupsi dana corporate social
responsibility (CSR) PT Pusri terus dikembangkan. Kemarin giliran dua pejabat
PT Pusri dan Kepala Cabang Bank Sumsel diperiksa Tim Penyidik Pidana Khusus
Kejari Palembang.</div>
<div style="line-height: 150%;">
Ketiga pejabat yang diperiksa sebagai saksi
tersebut adalah Manajer Kemitraan Usaha Kecil (KUK) dan Bina Lingkungan
Perusahaan PT PusriBambangSubiyanto,KasiKUK dan Bina Lingkungan Pusri Ronal,
dan Kacab Bank Sumsel Lemabang. Erwani John Efendi.Mereka diperiksa selama
sekitar 3,5 jam di ruang penyidikan pidsus.</div>
<div style="line-height: 150%;">
Kasi Pidsus Kejari Palembang M Jeffry mengatakan,
pemeriksaan saksi masih terkait aliran dana CSR untuk rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) di Kecamatan Kalidoni dan Ilir Timur II Palembang.“Dalam pemeriksaan
tadi,ketiga saksi tidak mengakui terlibat atau menerima percikan dana CSR yang
kami sangkakan,”ujar Jeffry, di ruang kerjanya kemarin. Untuk pemeriksaan saksi
Erwani John,Jeffry mengatakan,saksi hanya diminta keterangan terkait pembukaan
rekening terkait program CSR.</div>
<div style="line-height: 150%;">
“Lantaran pemeriksaan baru saja berlangsung,maka
kami belum bisa informasikan banyak hal.Paling tidak setelah evaluasi hasil
pemeriksaan,kami baru bisa beberkan perkembangan perkara selanjutnya,”ujarnya.
Dia mengaku, dari pemeriksaan tersebut diperoleh perkembangan baru, terutama
semakin jelasnya aliran dana CSR tersebut. ”Sayangnya belum bisa kami ungkap,
karena itu sudah masuk dalam materi perkara,”katanya.</div>
<div style="line-height: 150%;">
Sementara itu,Tim Pidsus Kejati Sumselkemarinmemeriksamantan
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Pagaralam Ir Sukian. Asisten Tindak
Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumsel Roskanedi menegaskan,pihaknya akan terus
menyidik kasus dugaan korupsi proyek tiga ruas jalan di Pagaralam yang menelan
dana APBD tahun 2008 senilai Rp2 miliar tersebut.</div>
<div style="line-height: 150%;">
”Pemeriksaan saksi masih soal anggaran proyek
tersebut karena saksi selaku pengguna anggaran,” ujar Roskanedi kemarin. Dia
mengatakan, saksi Sukian juga dimintai keterangan menyangkut pelaksanaan proyek
yang diduga terdapat pengurangan volume sehingga tak sesuai spesifikasi teknis
(spek) pekerjaan.</div>
<div style="line-height: 150%;">
Kekurangan volume dari tiga ruas jalan diduga tidak
menggunakan alat-alat berat sehingga hasil pekerjaan bermasalah. ”Kami terus
melakukan pendalaman dan pengembangan perkara. Ke depan mungkin ada beberapa
saksi yang diperiksa.Walaupun saat ini sebenarnya kami sudah kantongi nama-nama
tersangka. Namun, kami masih menunggu hasil audit kerugian negara oleh
BPKP,”ujarnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-39387455434634052372012-10-18T07:28:00.001-07:002012-10-18T07:28:23.941-07:00 IFRS (International Financial Accounting Standard) <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang
diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat
organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan
Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).<br />
<br />
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar
Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun
standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela,
puslit2.petra.ac.id)<br />
<br />
Struktur IFRS<br />
<br />
International Financial Reporting Standards mencakup:<br />
* International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan
setelah tahun 2001<br />
* International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum
tahun 2001<br />
* Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001<br />
* Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee
(SIC) – sebelum tahun 2001</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara
garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang
pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain
yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan
apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva,
hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan
penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen
laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat
penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam
standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen
laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan
keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana
informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu
informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau
berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan (Chariri, 2009).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konverjensi ke IFRS di Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Indonesia
saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan
IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan
Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK
merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati
konvergensi penuh kepada IFRS.<br />
<br />
Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program
konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal.
Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan
penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh International
Accounting Standards Board (IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini
sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan
International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB. <br />
Dan untuk hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK akan
terus mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata
di Indonesia, terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah,
dengan semakin berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air. Landasan
konseptual untuk akuntansi transaksi syariah telah disusun oleh DSAK dalam
bentuk Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Hal
ini diperlukan karena transaksi syariah mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan transaksi usaha umumnya sehingga ada beberapa prinsip akuntansi umum
yang tidak dapat diterapkan dan diperlukan suatu penambahan prinsip akuntansi
yang dapat dijadikan landasan konseptual. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
untuk transaksi syariah akan dimulai dari nomor 101 sampai dengan 200. (SY)<br />
<br />
Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International
Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual
saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar
internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya
sosialisasi yang mahal. Membahas tentang IAS saat ini lembaga-lembaga yang
aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC
(International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Beberapa pihak
yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan
multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta
IOSCO (International Organization of Securities Commissions)<br />
<br />
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di
seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional
adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Standard akuntansi internasional (IAS) adalah standard yang dapat digunakan perusahaan
multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara, dalam
perdagangan multinasional.<br />
<br />
IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi profesi
akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri dari 134
organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia. Tujuan IASC
adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan
pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di
seluruh dunia, serta (2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan
prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.<br />
<br />
IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang
terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat
laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi
antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan
kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC. IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk
memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap
kurangnya transparansi informasi keuangan.<br />
<br />
Tujuan IFRS adalah :memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang :<br />
1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang
disajikan<br />
2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada
IFRS<br />
3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna<br />
Manfaat dari adanya suatu standard global:<br />
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi
yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi
alokasi lokal<br />
2. investor dapat membuat keputusan yang lebih baik<br />
3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger dan akuisisi<br />
4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat
disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.<br />
Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar
perusahaan secara sukarela mengadopsi standard pelaporan keuangan Internasional
(IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan
menggunakan IFRS sebagai dasar standard nasional. Hal ini dilakukan untuk
menjawab permintaan investor institusional dan pengguna laporan keuangan
lainnya. Usaha-usaha standard internasional ini dilakukan secara sukarela, saat
standard internasional tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan
ada masalah, yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda
dengan standard nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah
standard nasional (rujukan pertama).<br />
<br />
Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring
waktu, Standard internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara
yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS sebagai
dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang mencatatkan
saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin meningkat
untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat laporan
non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB untuk mengembangkan
standard akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam
penawaran lintas batas.<br />
Kerangka kerja<br />
Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan menyampaikan
prinsip-prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses
pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual
Framework project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep
yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan
lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep
pertama kali dibentuk.<br />
Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di
masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima
secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika
Serikat melaksanakan proyek secara bersama.<br />
<br />
Peranan Kerangka kerja<br />
Deloitte menyatakan:<br />
In the absence of a Standard or an Interpretation that specifically applies to
a transaction, management must use its judgement in developing and applying an
accounting policy that results in information that is relevant and reliable. In
making that judgement, IAS 8.11 requires management to consider the
definitions, recognition criteria, and measurement concepts for assets,
liabilities, income, and expenses in the Framework. This elevation of the
importance of the Framework was added in the 2003 revisions to IAS 8.<br />
Objektif laporan keuangan<br />
Sebuah laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha
sebuah organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak,
laporan tersebut harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan
sebuah organisasi.<br />
Upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka
panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan, membuat International
Accounting Standard Boards - IASB melakukan percepatan harmonisasi standar
Akuntansi internasional khususnya International Financial Reporting Standards –
IFRS yang dibuat oleh IASB dan Financial Accounting Standard Boards (Badan
Pembuat Standar Akuntansi di Amerika Serikat).<br />
Tujuan IFRS <br />
adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi yang:<br />
1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.<br />
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada
IFRS.<br />
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna.<br />
RUANG LINGKUP STANDAR:<br />
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk
pertamakalinya melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang
kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan
keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik awal yang
memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
seluruh periode disajikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh kasus</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengadopsian
Standar Akuntansi Keuangan negara-negara didunia dilatar belakangi oleh era
globalisai menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat
diberlakukan secara internasional setiap negara, atau diperlukan adanya
harmonisasi, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang
dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan
hubungan baik dengan pelanggan, suplier, investor, kreditor. Namun proses
harmonisasi ini memiliki hambatan yaitu nasionalisme dan budaya setiap negara,
perbedaan sistem pemerintahan pada tiap tiap negara, perbedaan kepentingan
anatr perusahaan multi nasional dengan perusahaan nasional yang sangat
mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untik
mengubah prinsip-prinsip akuntansi. Investor dari belanda bisa dengan mudah ber
investasi di Jepang, Amerika, Singapore atau bahkan Indonesia. Kebutuhan ini
tidaj bisa terpenuhi apabila perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip
laporan keuangan yang berbeda-beda. Amerika memakai FASB dan US GAAP, Indonesia
memakai PSAK-nya IAI, uni eropa memakai LAS dan LASB.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-83347852586032156242012-10-17T09:41:00.001-07:002012-10-17T09:41:16.049-07:00Pelaksanaan GCG Pada Bank Ekonomi Raharja Tbk Tahun 2010 dan Self Assessmentnya
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 104%; margin: 0cm -1.65pt 0.0001pt 19.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Bank<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang sehat
merupakan cerminan dari<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>pelaksanaan
tata <span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>kelola <span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>perusahaan <span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>yang baik
<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>(<i>Good
<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>Corporate
Governance</i>/GCG).<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Oleh <span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>karenanya,<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Perusahaan<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>terus membangun <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>memperbaiki <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>struktur <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>prosedur
tata <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kelola
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>perusahaan
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sesuai dengan
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>peraturan
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang
ditetapkan <span style="letter-spacing: -0.7pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 1.8pt;">
</span>Bank<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>Indonesia<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>(BI)<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>sebagai
<span style="letter-spacing: -0.7pt;"> </span>lembaga
pengawas<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span>perbankan<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span>nasional<span style="letter-spacing: -0.15pt;">
</span>dan<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span>Bapepam-LK<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span>sebagai lembaga <span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>pengawas perusahaan <span style="letter-spacing: -0.45pt;"> </span>yang <span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>telah <span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>bersatus Perusahaan <span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>erbuka <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>(Tbk).
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Di
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tahun
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>2010,
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Bank Ekonomi <span style="letter-spacing: -1.6pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>memiliki<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>komite-komite<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>berada<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>di bawah <span style="letter-spacing: -1.75pt;"> </span>Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan
yang berlaku,<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>yaitu<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>Komite<span style="letter-spacing: 1.25pt;">
</span>Audit,<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>Komite<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>Remunerasi <span style="letter-spacing: -0.7pt;"> </span>dan Nominasi,<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>Komite<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>Pemantau<span style="letter-spacing: -1pt;">
</span>Risiko.<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>Selain<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>itu,<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>untuk
pengelolaan<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>risiko<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>secara<span style="letter-spacing: 1.95pt;">
</span>lebih<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>baik, Perusahaan<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>juga telah<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>memiliki<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>unit-unit<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>kerja <span style="letter-spacing: -1.15pt;"> </span>khusus<span style="letter-spacing: 1.35pt;">
</span>untuk<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>mengelola risiko
operasional, risiko kredit, dan risiko pasa<span style="letter-spacing: -0.55pt;">r</span>.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 104%; margin: 0cm -1.65pt 0.0001pt 19.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 104%; margin: 0cm -1.65pt 0.0001pt 19.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Sebagai<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>anggota bagian
dari grup bertaraf<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>internasional,
tata<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>kelola<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>perusahaan<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>Bank<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>Ekonomi<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>mengacu<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>pada
kebijakan<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>prosedur<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>dari <span style="letter-spacing: -1.2pt;"> </span>HSBC<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>Holdings<span style="letter-spacing: 1.3pt;">
</span>Plc<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>yang menjadi induk
perusahaan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 11pt; margin: 0.4pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 104%; margin: 0cm -1.6pt 0.0001pt 19.35pt; text-align: justify; text-indent: 0.05pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Penerapan <span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>tata
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kelola
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>perusahaan
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>baik
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menjadi
pendorong<span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>bagi<span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>Bank<span style="letter-spacing: -1.05pt;">
</span>Ekonomi<span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>terus<span style="letter-spacing: -1.05pt;">
</span>meningkatkan pertumbuhannya <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>melalui <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>praktek-praktek <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>usaha
<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>yang
sesuai<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>dengan <span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>peraturan
<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>berlaku,<span style="letter-spacing: 1.85pt;">
</span>pengembangan teknologi <span style="letter-spacing: -0.8pt;"> </span>yang diperlukan bagi kemajuan
Perusahaan, mengantisipasi <span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>setiap <span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>risiko <span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>sehingga
<span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>terhindar <span style="letter-spacing: -1.1pt;"> </span>dari peristiwa-peristiwa<span style="letter-spacing: -0.75pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: -0.7pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: -0.75pt;"> </span>terduga,<span style="letter-spacing: -0.75pt;">
</span>serta<span style="letter-spacing: -0.75pt;"> </span>peningkatan tanggung
jawab manajemen.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 104%; margin: 0cm -1.6pt 0.0001pt 19.35pt; text-align: justify; text-indent: 0.05pt;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0cm -1.6pt 0.0001pt 19.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Pelaksanaan<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>tata<span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>kelola<span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>perusahaan<span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>akan<span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>berhasil<span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>dengan baik<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>bila<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>didukung<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>adanya<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>struktur<span style="letter-spacing: 0.85pt;">
</span>yang <span style="letter-spacing: -1.65pt;"> </span>jelas<span style="letter-spacing: 0.85pt;">
</span>dan berjalan <span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>sesuai <span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>dengan <span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>fungsinya
<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>masing-masing.
<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Di
Bank<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>Ekonomi,<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>struktur<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>tata <span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>kelola<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>perusahaan<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>dapat dijelaskan sebagai berikut:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.4pt; margin: 1.35pt -1.8pt 0.0001pt 33.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">• <span style="letter-spacing: 2.5pt;"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: black;">Rapat Umum Pemegang Saham, merupakan
perangkat<span style="letter-spacing: -1.5pt;"> </span>tertinggi<span style="letter-spacing: -1.5pt;"> </span>bagi<span style="letter-spacing: -1.5pt;"> </span>Perusahaan<span style="letter-spacing: -1.5pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: -1.5pt;">
</span>mengambil keputusan <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>atas <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>hal-hal <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>utama <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>strategis
<span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>yang
sangat<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>mempengaruhi<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>jalannya <span style="letter-spacing: -1.45pt;"> </span>usaha.<span style="letter-spacing: 1.1pt;">
</span>Diantaranya, terkait<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>perubahan <span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>susunan<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>anggota<span style="letter-spacing: 1.9pt;">
</span>Dewan Komisaris<span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>Direksi,<span style="letter-spacing: -0.6pt;">
</span>pemberian<span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>wewenang<span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>kepada Direksi, <span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>pengesahan <span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Laporan
<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Keuangan
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ahunan, dan penetapan penggunaan laba.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.4pt; margin: 1.6pt -1.8pt 0.0001pt 33.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">• <span style="letter-spacing: 2.5pt;"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: black;">Dewan<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span>Komisaris,<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>merupakan<span style="letter-spacing: -0.3pt;">
</span>perangkat<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>Perusahaan untuk <span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>mengawasi
<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>pelaksanaan <span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>usaha
<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>dijalankan sesuai<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: -0.65pt;">
</span>strategi<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: -0.65pt;">
</span>disetujui,<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>tata<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>kelola perusahaan, <span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>peraturan
<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>perundangan-undangan
yang berlaku.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.4pt; margin: 1.6pt 0.6pt 0.0001pt 33.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">• <span style="letter-spacing: 2.5pt;"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: black;">Direksi, <span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>merupakan <span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>perangkat <span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>Perusahaan <span style="letter-spacing: -0.95pt;"> </span>untuk mengelola<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>usaha<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>dijalankan<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>sesuai<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>dengan
<span style="letter-spacing: -1.2pt;"> </span>strategi,
prosedu<span style="letter-spacing: -0.4pt;">r</span>, dan kebijakan yang telah
ditetapkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.4pt; margin: 1.6pt 0.6pt 0.0001pt 33.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.4pt; margin: 1.6pt 0.6pt 0.0001pt 33.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0cm -1.65pt 0.0001pt 19.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Di <span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>tahun <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>2010, <span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>Perusahaan <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>telah <span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>menyelenggarakan
Rapat<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>Umum<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>Pemegang<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>Saham<span style="letter-spacing: -0.45pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ahunan<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>(RUPST)<span style="letter-spacing: -0.25pt;">
</span>pada </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 19.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">17<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Mei 2010.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.9pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0cm -1.65pt 0.0001pt 19.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Adapun<span style="letter-spacing: 2.3pt;"> </span>hal-hal<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>disetujui<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>diputuskan
<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>dalam
RUPS<span style="letter-spacing: -0.15pt;">T</span> tersebut adalah sebagai
berikut:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.6pt -1.8pt 0.0001pt 29.4pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">1</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>Menyetujui<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>menerima<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>Laporan<span style="letter-spacing: -0.4pt;">
</span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ahunan<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>untuk </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: -0.65pt;">T</span><span lang="EN-US" style="color: black;">ahun Buku 2009.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt -1.8pt 0.0001pt 29.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">2</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Menyetujui <span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>dan
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>mengesahkan <span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>Neraca
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>dan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0.65pt 0.0001pt 40.8pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Perhitungan <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>Laba <span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Rugi <span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Perseroan <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ahun <span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Buku</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">2009.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt -1.8pt 0.0001pt 29.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">3</span><span lang="EN-US" style="color: black;">. <span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>Menyetujui
<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>penggunaan
<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>laba
<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>bersih
<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>Perseroan
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">untuk
<span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ahun Buku 2009 sebagai berikut:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt -2.6pt 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">T</span>idak<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>membagikan<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>dividen<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>tunai<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>kepada <span style="letter-spacing: -1.3pt;"> </span>para </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 109.35pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Pemegang Saham;</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 1.05pt 0.8pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">b</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sebesar <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>Rp <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>500.000.000,-
<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>dialokasikan
<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>dan
dibukukan sebagai dana cadangan;</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0.6pt -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">c</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">.<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>Sisanya sebesar
Rp 331.075.000.000,-
dimasukkan <span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>dibukukan <span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>sebagai <span style="letter-spacing: -0.8pt;"> </span>laba ditahan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0.6pt -1.6pt 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">4.</span><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.15pt; line-height: 104%;"> </span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Menyetujui<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>memberi<span style="letter-spacing: 2.4pt;">
</span>wewenang<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>kepada <span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>Direksi
Perseroan <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>untuk <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>menunjuk <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>Kantor
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>Akuntan Publik<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>(“KAP”)<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>akan <span style="letter-spacing: -0.7pt;"> </span>memeriksa <span style="letter-spacing: -0.7pt;"> </span>Laporan Keuangan Perseroan
untuk<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ahun Buku 2010 dan untuk<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>menetapkan
<span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>honorarium<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>serta<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>persyaratan
penunjukkan KAP<span style="letter-spacing: -0.35pt;"> </span>tersebut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0.6pt -1.6pt 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">5</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Menyetujui <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>perubahan <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Direksi <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Dewan Komisaris<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span>berikut<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span>gaji,<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span>tunjangan, <span style="letter-spacing: -1.25pt;"> </span>bonus/tantiem kepada <span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>Direksi
<span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>dan
<span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>Dewan
<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>Komisaris
<span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>sebagai
berikut:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.6pt -2.6pt 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>Menerima <span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>pengunduran <span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>diri
<span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>. <span style="letter-spacing: -0.85pt;"> </span>Ravi </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 5.95pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Sreedharan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>selaku
Direktur Utama Perseroan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 1.05pt -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">b</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Menyetujui<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>pengangkatan<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>.<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>Antony <span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>Colin <span style="letter-spacing: -0.35pt;">T</span>urner<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>(<span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ony<span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">T</span>urner)<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>selaku<span style="letter-spacing: 1.85pt;">
</span>Direktur <span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>Utama Perseroan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0.6pt -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">c</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">.<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>Menyetujui <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>pengangkatan <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kembali
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>anggota Direksi <span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>dan
<span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>Dewan
<span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>Komisaris <span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>Perseroan sebagai berikut:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.6pt -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">1</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>. <span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>David
<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Edwin
<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Boycott <span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>sebagai </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 65.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Komisaris<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Utama</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 1.05pt -1.6pt 0.0001pt 65.2pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 104%;">2</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>. <span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>Hanny
<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.4pt;">W</span>urangian <span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>sebagai <span style="letter-spacing: -1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.75pt;">W</span>akil
Komisaris Utama dan Komisaris
Independen</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.6pt 27.8pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">3</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>.<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">T</span>ed
Ma<span style="letter-spacing: -0.15pt;">r</span>gono sebagai Komisaris</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt 0.8pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">4.</span><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 1.95pt;">
</span><span lang="EN-US" style="color: black;">Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>. <span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>Hariawan
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>Pribadi
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>sebagai
<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>Komisaris</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 65.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Independen</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">5</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>.<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Sia<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Leng<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Ho<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>sebagai<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.75pt;">W</span>akil
<span style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span>Direktur
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 65.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Utama</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt 43.15pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">6</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>.
Gary Jones sebagai Direktur</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt 31.2pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">7</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sdri. Minarti<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>Tjhin sebagai Direktur</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.05pt 0.8pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt;">8</span><span lang="EN-US" style="color: black;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Sd<span style="letter-spacing: -0.5pt;">r</span>.
<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>Lenggono
<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>Sulistianto
<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>Hadi <span style="letter-spacing: -0.55pt;"> </span>sebagai</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 65.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Direktur<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Kepatuhan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.9pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0cm -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 104%;">Pengangkatan Direksi<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>Dewan
<span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>Komisaris
berlaku<span style="letter-spacing: -0.55pt;"> </span>efektif<span style="letter-spacing: -0.55pt;"> </span>sejak<span style="letter-spacing: -0.55pt;">
</span>waktu<span style="letter-spacing: -0.55pt;"> </span>penutupan<span style="letter-spacing: -0.55pt;"> </span>Rapat<span style="letter-spacing: -0.55pt;">
</span>ini sampai<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>dengan <span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>penutupan<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>RUPST<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Perseroan
yang diadakan pada tahun 2013. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin: 0cm -1.6pt 0.0001pt 53.85pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 100%; margin: 1.75pt -1.65pt 0.0001pt 54.15pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 100%;">d</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 100%;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Menyetujui pendelegasian wewenang
kepada <span style="letter-spacing: 2.3pt;"> </span>Dewan <span style="letter-spacing: 2.3pt;"> </span>Komisaris <span style="letter-spacing: 2.3pt;"> </span>Perseroan <span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>untuk menetapkan <span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>jumlah
<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>gaji
<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>dari
<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>masing-masing
anggota<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>Direksi<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>Perseroan <span style="letter-spacing: -0.55pt;"> </span>sebagaimana<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>yang direkomendasikan <span style="letter-spacing: 2pt;"> </span>oleh <span style="letter-spacing: -0.5pt;"> </span>Komite <span style="letter-spacing: 2pt;"> </span>Remunerasi dan <span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>Nominasi <span style="letter-spacing: -0.45pt;"> </span>Perseroan <span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>dalam
<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>suratnya kepada <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Dewan <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Komisaris
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tertanggal
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">1</span>1 <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Mei</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54.15pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">2010<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>perihal<span style="letter-spacing: 1.7pt;">
</span>Usulan<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>Komite<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>Remunerasi <span style="letter-spacing: -0.75pt;"> </span>dan</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.05pt 0cm 0.0001pt 54.15pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Nominasi<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Perseroan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 100%; margin: 1.05pt -1.65pt 0.0001pt 54.15pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 100%;">e</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 100%;">.<span style="letter-spacing: 2.4pt;"></span> Menyetujui<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>memberikan <span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>tunjangan/gaji
kepada <span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.75pt;">W</span>akil
<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>Komisaris <span style="letter-spacing: -1.15pt;"> </span>Utama <span style="letter-spacing: 1.35pt;"></span> merangkap Komisaris Independen di Komisaris
Independen Perseroan dalam jumlah sebagaimana <span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>yang
<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>direkomendasikan <span style="letter-spacing: -0.75pt;"> </span>oleh Komite<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>Remunerasi<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>Nominasi <span style="letter-spacing: -0.3pt;"> </span>Perseroan dalam <span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>suratnya <span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>kepada
<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>Dewan
<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>Komisaris Perseroan <span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>tertanggal
<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">1</span>1 <span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>Mei
<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>2010 <span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>perihal Usulan <span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>Komite <span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>Remunerasi <span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>Nominasi dan<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>menyetujui<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>tidak <span style="letter-spacing: -0.45pt;"> </span>diberikannya<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>tunjangan kepada <span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>Komisaris <span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>Utama
<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>dan
<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>Komisaris Perseroan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 100%; margin: 1pt -1.65pt 0.0001pt 54.15pt; text-align: justify; text-indent: -11.35pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 100%;">f.</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 100%;"> <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>Menyetujui
<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>pemberian
<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>bonus/tantiem
<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>kepada
<span style="letter-spacing: -0.75pt;">W</span>akil<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>Komisaris<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>Utama<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>merangkap<span style="letter-spacing: 0.55pt;">
</span>Komisaris Independen dan Komisaris Independen Perseroan <span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>untuk
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>tahun
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>2009
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>dengan
<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>jumlah
maksimal Rp 350.000.000,- net.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<span style="font-size: x-small;"><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 100%;">g</span><span lang="EN-US" style="color: black; line-height: 100%;">.<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>Memberikan <span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>kuasa
<span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>dan
<span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>wewenang <span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>kepada Direksi<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>Perseroan,<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>hak<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>substitusi,<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>untuk menyatakan <span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>keputusan <span style="letter-spacing: -0.6pt;"> </span>agenda <span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>kelima <span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>baik
sebagian <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>maupun <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>seluruh <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>keputusan
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>tersebut
diatas, <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>serta <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>menyatakan <span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>susunan
<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>anggota Direksi<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>Dewan<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>Komisaris<span style="letter-spacing: -0.1pt;">
</span>Perseroan<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>dalam akta <span style="letter-spacing: -0.9pt;"> </span>tersendiri
dihadapan Notaris, selanjutnya memberitahukan/mendaftarkan kepada<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>instansi yang <span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>berwenang, <span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>serta
<span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>melakukan <span style="letter-spacing: -1.05pt;"> </span>segala tindakan<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>yang <span style="letter-spacing: -0.95pt;"> </span>diperlukan <span style="letter-spacing: -1pt;"> </span>sehubungan<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>dengan hal tersebut.</span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Hasil Penilaian Self Assessment</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 618px;"><tbody>
<tr style="height: 19.65pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
Tahun</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2004</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2005</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2006</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2007</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2008</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2009</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2010</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2011</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2012</div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 20.8pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
Nilai</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
Komposit</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
1.45</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
1.65</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-50987858210719085082012-10-17T09:38:00.001-07:002012-10-17T09:38:55.838-07:00Pelaksanaan GCG Bank UOB Buana Tbk Tahun 2010 dan Self Assessmentnya
UOB Buana berkomitmen untuk melakukan kegiatan usaha sesuai dengan
kerangka kerja Good Corporate Governance (“GCG”) dan kode etik perilaku.
Setiap unit bisnis memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan
prinsip-prinsip GCG di setiap kegiatan usahanya sehingga dapat
memberikan pelayanan yang terbaik untuk kepentingan para nasabah,
pemegang saham dan stakeholders lainnya. Kegiatan utama di tahun 2010
adalah penggabungan usaha (merger) antara UOB Buana dengan UOB Indonesia
untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai kepemilikan tunggal
(Single Presence Policy). Dengan penggabungan tersebut, Bank tetap
berkomitmen untuk mempertahankan dan menyempurnakan penerapan GCG dalam
upaya memenuhi persyaratan dari pihak berwenang di Indonesia dan standar
yang ditetapkan dari pemegang saham utama UOB Buana yang tercatat di
Bursa Efek Singapura.<br />
<br />
Dalam Laporan Tahunan ini, selain melaporkan standar praktek tata kelola
perusahaan sebagaimana diatur oleh peraturan dan ketentuan Bank
Indonesia, kami juga merujuk pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang berlaku secara internasional.<br />
<br />
Selama tahun 2010 Bank telah memperkuat praktek-praktek GCG dan
memperkenalkan inisiatif-inisiatif di berbagai bidang sebagai berikut:<br />
<br />
<b>Pedoman Perilaku dan Kode Etik</b><br />
Pedoman perilaku dan kode etik Bank merupakan dasar dari kerangka tata
kelola perusahaan yang mencerminkan komitmen Bank untuk bertindak secara
adil, benar dan tidak melanggar hukum. Manajemen dan karyawan, tanpa
terkecuali, berkomitmen untuk terus melanjutkan dan menyempurnakan
penerapan<br />
praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral dan etika sesuai
pedoman perilaku dan kode etik Bank. Secara berkala Bank mengkaji
kembali isi pedoman perilaku dan kode etik serta mensosialisasikannya
pada seluruh karyawan dan manajemen, sehingga dapat dipastikan pedoman
dan kode etik tersebut dipahami dan dijalankan.<br />
<br />
<b>Budaya Kepatuhan</b><br />
Tata kelola perusahaan yang baik melibatkan pengawasan terhadap
kepatuhan peraturan secara ketat. Mematuhi hukum dan peraturan yang
berlaku dimanapun kami beroperasi merupakan bagian penting dalam
melakukan apa yang benar. Direktur Kepatuhan bertugas mengawasi
pelaksanaan kerangka kepatuhan agar berjalan secara efektif. Hal ini
menempatkan kami dalam posisi memenuhi peraturan dan merespon risiko
kepatuhan yang muncul secara tepat waktu. Sejak tahun 2008, kami telah
meluncurkan web internal/portal, yang berisi antara lain peraturan dan
kebijakan yang berlaku yang terkait dengan kegiatan operasional Bank dan
informasi Bank lainnya. Setiap karyawan dapat memiliki akses ke portal
tersebut. Kami bahkan menautkan sistem Pelaporan Kepada Instansi Terkait
(“PKIT”) kepada email karyawan yang bertanggung jawab terhadap laporan
sehingga dapat mengingatkan tanggal jatuh tempo dari laporan yang
menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.<br />
<br />
Untuk meningkatkan efektifitas penggunaan portal tersebut, di tahun 2010
ditambahkan fasilitas mesin pencari yang memudahkan pengguna menemukan
informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat.<br />
<br />
<b>Whistle Blowing</b><br />
Untuk mendukung pengawasan internal dan menerapkan transparansi sesuai
prinsip GCG, UOB Buana telah mengatur kebijakan dan prosedur sistem
whistle blowing. Kebijakan ini dibuat untuk mendorong setiap karyawan
agar melaporkan pelanggaran-pelanggaran atau potensi pelanggaran
terhadap hukum, peraturan, kebijakan Bank atau pedoman perilaku dan kode
etik dengan tetap melindungi pelapor dari ancaman pihak manapun.
Pelaporan dapat disampaikan secara verbal atau tertulis kepada atasan
langsung, Kepala Audit Internal, Direktur Utama atau Ketua Komite Audit.
Untuk menunjang kebijakan ini, disediakan fasilitas telepon dan
faximili, serta hotline 24 jam bagi pelapor sehingga mempermudah jalur
komunikasi. Fasilitas tersebut dioperasikan oleh fungsi kerja Audit
Internal. Pelapor yang menyampaikan pengaduan yang sebenar-benarnya
sesuai kebijakan whistle blowing dan didasari dengan niat baik, tidak
akan terkena risiko pemecatan atau tindakan balasan.<br />
<br />
<b>Anti-Money Laundering</b><br />
Sejalan dengan prinsip pengenalan nasabah serta seiring dengan komitmen
pemerintah untuk memberantas kegiatan pencucian uang, UOB Buana
mengambil satu langkah lebih maju dalammengimplementasikan sistem
anti-money laundering. Sejak tahun 2009 Bank membentuk Komite Anti-Money
Laundering dan menerbitkan pedoman pelaksanaan program anti-money
laundering dan pencegahan pendanaan terorisme<br />
untuk membantu menjaga integritas sistem perbankan Indonesia. UOB Buana
tidak akan dengan sengaja melakukan bisnis dengan individu, badan atau
pemerintah yang mencoba untuk mengubah ‘uang kotor’ menjadi ‘uang
bersih’. Kami juga tidak akan melakukan semua jenis transaksi bisnis
yang berkaitan dengan<br />
kekayaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh, atau atas nama, kelompok
teroris yang dicurigai. UOB Buana merupakan bank pertama di Indonesia
yang telah memiliki Komite Anti-Money Laudering. Berdasarkan peraturan
Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, kami sampaikan
laporan pelaksanaan GCG tahun 2010 termasuk kesimpulan umum hasil self
assessment GCG.<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Hasil Penilaian Self Assessment</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 618px;"><tbody>
<tr style="height: 19.65pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
Tahun</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2004</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2005</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2006</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2007</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2008</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2009</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2010</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2011</div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; height: 19.65pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
2012</div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 20.8pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
Nilai</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
Komposit</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
1.60</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.35pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 20.8pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 46.4pt;" width="62"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-48773134236779701512012-10-06T09:01:00.000-07:002012-10-06T09:01:03.710-07:00basel I dan basel IIBASEL I<br />
Basel I adalah putaran pertimbangan oleh gubernur bank sentral dari
seluruh dunia, dan pada tahun 1988, Komite Basel (BCBS) di Basel , Swiss
, menerbitkan satu set persyaratan modal minimal untuk bank-bank. Hal
ini juga dikenal sebagai Basel Accord 1988, dan ditegakkan oleh hukum
dalam Kelompok Sepuluh (G-10) negara pada tahun 1992. Basel I sekarang
luas dipandang sebagai ketinggalan zaman. Memang, dunia telah berubah
sebagai konglomerat keuangan, inovasi keuangan dan manajemen risiko
telah dikembangkan. Oleh karena itu, satu set pedoman yang lebih
komprehensif, yang dikenal sebagai Basel II sedang dalam proses
pelaksanaan oleh beberapa negara dan update baru dalam menanggapi krisis
keuangan sering digambarkan sebagai Basel III .<br />
Komite ini dibentuk sebagai tanggapan terhadap likuidasi berantakan dari
Cologne berbasis bank ( Herstatt Bank ) pada tahun 1974. Pada tanggal
26 Juni 1974, sejumlah bank telah merilis Deutsche Mark (Jerman Markus)
ke Bank Herstatt dalam pertukaran untuk pembayaran diserahkan dolar di
New York . Pada rekening perbedaan zona waktu , ada lag dalam pembayaran
dolar ke counter pihak bank, dan selama kesenjangan ini, dan sebelum
pembayaran dolar bisa dilakukan di New York, Bank Herstatt dibubarkan
oleh regulator Jerman.<br />
Insiden ini mendorong G-10 negara untuk membentuk menjelang akhir 1974,
Komite Basel pada Pengawasan Perbankan, di bawah naungan Bank of
International Settlements (BIS) yang terletak di Basel , Swiss . Basel
I, yaitu tahun 1988 Basel Accord, terutama difokuskan pada risiko kredit
. Aset bank diklasifikasikan dan dikelompokkan dalam lima kategori
menurut risiko kredit, membawa bobot risiko nol (untuk negara misalnya
rumah utang negara ), sepuluh, dua puluh, lima puluh, dan sampai seratus
persen (kategori ini, sebagai contoh, sebagian besar utang perusahaan).
Bank dengan kehadiran internasional wajib memiliki modal sebesar 8%
dari aktiva tertimbang menurut risiko. Penciptaan credit default swap
yang setelah Exxon Valdez insiden membantu bank-bank besar risiko
lindung nilai pinjaman dan memungkinkan bank untuk menurunkan risiko
mereka sendiri untuk mengurangi beban berat pembatasan ini. Sejak tahun
1988, kerangka kerja ini telah diperkenalkan secara progresif di
negara-negara anggota G-10, saat ini terdiri dari 13 negara, Kerajaan
dan Amerika Serikat .<br />
Sebagian besar negara lainnya, saat ini berjumlah lebih dari 100, juga
telah diadopsi, setidaknya dalam nama, prinsip-prinsip yang ditentukan
di bawah Basel I. efisiensi dengan yang mereka diberlakukan bervariasi,
bahkan dalam negara-negara dari Kelompok Sepuluh. <br />
BASEL II<br />
Basel II adalah yang kedua dari Basel Accord , (sekarang diperpanjang
dan efektif digantikan oleh Basel III ), yang rekomendasi mengenai hukum
perbankan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Komite Basel tentang
Pengawasan Perbankan .<br />
Basel II, awalnya diterbitkan pada bulan Juni 2004, dimaksudkan untuk
menciptakan sebuah standar internasional untuk regulator perbankan untuk
mengontrol berapa banyak kebutuhan modal bank-bank untuk menyisihkan
untuk menjaga terhadap jenis bank risiko keuangan dan operasional (dan
ekonomi keseluruhan) wajah. Salah satu fokus adalah untuk menjaga
konsistensi peraturan yang cukup sehingga hal ini tidak menjadi sumber
ketidaksetaraan antara bank-bank internasional yang kompetitif aktif.
Advokat Basel II percaya bahwa standar internasional seperti dapat
membantu melindungi sistem keuangan internasional dari jenis masalah
yang mungkin timbul harus sebuah bank besar atau serangkaian keruntuhan
bank. Dalam teori, Basel II berupaya mencapai hal ini dengan mendirikan
risiko dan persyaratan pengelolaan modal yang dirancang untuk memastikan
bahwa bank memiliki modal yang memadai untuk resiko bank menghadapkan
dirinya untuk melalui pinjaman dan praktik investasi. Secara umum,
aturan-aturan ini berarti bahwa risiko lebih besar untuk bank mana yang
terkena, semakin besar jumlah modal bank perlu terus untuk menjaga nya
solvabilitas dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.<br />
Secara politis, hal itu sulit untuk menerapkan Basel II di lingkungan
peraturan sebelum 2008, dan kemajuan pada umumnya lambat sampai krisis
perbankan besar tahun itu disebabkan sebagian besar oleh credit default
swap , hipotek keamanan berbasis pasar dan serupa derivatif . Sebagai
Basel III dirundingkan, ini adalah puncak pikiran, dan karenanya jauh
lebih ketat standar yang dimaksud, dan dengan cepat diadopsi di beberapa
negara kunci termasuk Amerika Serikat.<br />
Versi final bertujuan:<br />
1. Memastikan bahwa alokasi modal lebih berisiko sensitif;<br />
2. Meningkatkan persyaratan pengungkapan yang memungkinkan pelaku pasar untuk menilai kecukupan modal suatu lembaga;<br />
3. Memastikan bahwa risiko kredit , risiko operasional dan risiko pasar yang diukur berdasarkan data dan teknik formal;<br />
4. Mencoba untuk menyelaraskan modal ekonomi dan regulasi yang lebih
erat untuk mengurangi ruang lingkup untuk arbitrase peraturan .<br />
Sementara kesepakatan akhir sebagian besar membahas masalah arbitrase
peraturan, masih ada daerah di mana peraturan kebutuhan modal akan
menyimpang dari modal ekonomi .<br />
Basel II sebagian besar tidak berubah pertanyaan tentang bagaimana untuk
benar-benar mendefinisikan modal bank , yang menyimpang dari akuntansi
ekuitas dalam hal-hal penting. Basel Aku definisi, sebagaimana telah
diubah sampai sekarang, tetap di tempat.<br />
Basel II menggunakan “tiga pilar” konsep – (1) persyaratan modal minimum
(menghadapi risiko), (2) supervisory review dan (3) disiplin pasar .<br />
Para Basel I sesuai berurusan dengan hanya bagian dari masing-masing
pilar. Sebagai contoh: sehubungan dengan pilar Basel II pertama, hanya
satu risiko, risiko kredit, dihadapi dengan cara yang sederhana sambil
risiko pasar adalah renungan; risiko operasional tidak ditangani dengan
sama sekali.<br />
Pilar pertama<br />
Kesepakatan pilar pertama dengan pemeliharaan modal peraturan dihitung
untuk tiga komponen utama risiko yang dihadapi bank: risiko kredit ,
risiko operasional , dan risiko pasar . Risiko lain tidak dianggap
sepenuhnya diukur pada tahap ini.<br />
Para risiko kredit komponen dapat dihitung dalam tiga cara yang berbeda
derajat kecanggihan yang berbeda-beda, yaitu pendekatan standar ,
Yayasan BPPK dan BPPK Lanjutan . BPPK singkatan dari “internal Penilaian
Berbasis Pendekatan”.<br />
Untuk risiko operasional , ada tiga pendekatan yang berbeda – indikator
pendekatan dasar atau BIA, pendekatan standar atau STA, dan pendekatan
pengukuran internal (suatu bentuk lanjutan dari yang merupakan
pendekatan pengukuran lanjut atau AMA).<br />
Untuk risiko pasar adalah pendekatan yang lebih disukai VaR ( value at risk ).<br />
Sebagai 2 Basel rekomendasi bertahap oleh industri perbankan itu akan
bergerak dari persyaratan standar untuk persyaratan yang lebih halus dan
spesifik yang telah dikembangkan untuk setiap kategori risiko oleh
masing-masing bank individu. Terbalik untuk bank yang melakukan
mengembangkan sistem mereka sendiri pengukuran risiko dipesan lebih
dahulu adalah bahwa mereka akan dihargai dengan persyaratan risiko yang
berpotensi lebih rendah modal. Di masa depan akan ada hubungan yang
lebih erat antara konsep keuntungan ekonomi dan modal peraturan.<br />
Risiko kredit dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan:<br />
1. Pendekatan Standarisasi<br />
2. Yayasan BPPK<br />
3. Lanjutan Pendekatan BPPK<br />
Pendekatan standar spesifik menetapkan bobot risiko untuk beberapa jenis
risiko kredit. Kategori berat badan standar risiko yang digunakan di
bawah Basel 1 adalah 0% untuk obligasi pemerintah, 20% untuk eksposur
kepada Bank OECD, 50% untuk hipotik perumahan baris pertama dan 100%
bobot pada pinjaman konsumen dan pinjaman komersial tanpa jaminan. Basel
II memperkenalkan bobot 150% baru untuk peminjam dengan peringkat
kredit lebih rendah. Modal minimum yang dibutuhkan tetap pada 8% dari
aktiva tertimbang menurut risiko, dengan modal Tier 1 yang membentuk
tidak kurang dari setengah dari jumlah ini.<br />
Bank yang memutuskan untuk mengadopsi pendekatan penilaian standar harus
bergantung pada peringkat yang dihasilkan oleh lembaga eksternal.
Bank-bank tertentu menggunakan pendekatan BPPK sebagai hasilnya.<br />
Pilar kedua<br />
Kesepakatan Pilar kedua dengan respon peraturan untuk pilar pertama,
memberikan regulator jauh lebih baik ‘alat’ atas yang tersedia untuk
mereka di bawah Basel I. Hal ini juga memberikan suatu kerangka kerja
untuk menangani semua risiko lainnya mungkin menghadapi bank, seperti
risiko sistemik , risiko pensiun , risiko konsentrasi , risiko strategik
, risiko reputasi , risiko likuiditas dan risiko hukum , yang
menggabungkan kesepakatan itu di bawah judul risiko residual. Ini
memberikan bank kekuatan untuk meninjau sistem manajemen risiko mereka.
Kecukupan Modal Proses Penilaian internal (ICAAP) adalah hasil dari
Pilar II Basel II sesuai<br />
Pilar ketiga<br />
Pilar ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan modal minimum dan
proses review pengawasan dengan mengembangkan satu set persyaratan
pengungkapan yang memungkinkan pelaku pasar untuk mengukur kecukupan
modal suatu institusi. Pasar disiplin suplemen ketentuan sebagaimana
berbagi informasi memfasilitasi penilaian bank oleh orang lain termasuk
investor, analis, pelanggan, bank lain dan lembaga rating yang mengarah
ke tata kelola perusahaan yang baik. Tujuan dari pilar 3 adalah untuk
memungkinkan disiplin pasar untuk beroperasi dengan mewajibkan lembaga
untuk mengungkapkan rincian tentang ruang lingkup aplikasi eksposur,
modal, risiko, proses penilaian risiko dan kecukupan modal lembaga. Ini
harus konsisten dengan bagaimana manajemen senior termasuk papan menilai
dan mengelola risiko lembaga.<br />
Ketika pelaku pasar memiliki pemahaman yang cukup dari kegiatan bank dan
kontrol itu di tempat untuk mengelola eksposur, mereka lebih mampu
membedakan antara organisasi perbankan sehingga mereka dapat pahala
orang yang mengelola risiko mereka hati-hati dan menghukum mereka yang
tidak.<br />
Pengungkapan ini diperlukan untuk dilakukan setidaknya dua kali setahun,
kecuali pengungkapan kualitatif menyediakan ringkasan dari tujuan
manajemen risiko umum dan kebijakan yang dapat dilakukan setiap tahun.
Lembaga ini juga diperlukan untuk membuat suatu kebijakan formal tentang
apa yang akan diungkapkan, menguasai sekitar mereka bersama dengan
validasi dan frekuensi pengungkapan ini. Secara umum, pengungkapan di
bawah Pilar 3 berlaku untuk tingkat konsolidasi atas kelompok perbankan
yang kerangka kerja Basel II berlaku. mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-22974269042117999922012-10-06T08:56:00.002-07:002012-10-06T08:56:51.233-07:00Basel III<div align="justify">
Basel III merupakan pilar pokok reformasi sektor
keuangan global. Krisis global memberikan pelajaran bahwa rejim
pengaturan permodalan bank Basel II dipandang masih memiliki beberapa
kelemahan utama yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Bersifat prosiklikal (<em>procyclicality</em>) dimana permodalan bank cenderung untuk mengikuti siklus perekonomian. Modal dan penyisihan penghapusan aktiva produktif (<em>provisioning</em>) cenderung untuk relatif rendah pada saat ekonomi stabil. Sebaliknya, keduanya diwajibkan (<em>by regulation</em>) untuk meningkat pada saat kondisi perekonomian memburuk;</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Akibat dari butir a), intermediasi
menjadi sangat terhambat pada saat krisis. Sebaliknya kredit dapat
tumbuh secara berlebihan pada saat perekonomian tumbuh tinggi;</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Beberapa ruang lingkup aplikasi masih
komponen risiko tidak termasuk dalam pengaturan Basel II, antara lain
modal untuk memitigasi counterparty credit risk dan likuditas.</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Due diligence sangat tergantung pada
external credit rating agency. Diketahui bahwa credit rating agency
memiliki konflik kepentingan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait dengan hal tersebut, para
pemimpin G-20 segera melakukan beberapa tindakan. Sesuai komunike
Leaders Meeting G-20 di Washington (WAP), BCBS ditugaskan untuk
melakukan penyempurnaan rejim pengaturan permodalan, memitigasi <em>procyclicality</em>, serta memperkuat standar pengaturan likuiditas secara global. Agenda ini sering disebut sebagai Basel III.</div>
<div style="text-align: justify;">
Garis besar agenda Basel III adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Peningkatan kualitas tier 1 capital
salah satunya melalui persyaratan predominant common equity pada tier 1
capital, simplifikasi tier 2 capital serta penghapusan modal tier 3 dan
modal inovatif tier 1;</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mitigasi procyclicality melalui
usulan countercyclical capital framework meliputi usulan penerapan
forward looking provisioning, persyaratan <em>capital conservation buffer dan countercyclical capital buffer</em>;</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penerapan leverage ratio sebagai ukuran untuk membatasi pembentukan leverage di sektor perbankan;</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Peningkatan persyaratan permodalan untuk eksposure counterparty credit risk (CCR);</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Penerapan global liquidity standards
yang akan mensyaratkan penerapan dua rasio likuditas standard yaitu
liquidity coverage ratio (untuk melihat stabilitas likuditas jangka
pendek) dan net stable funding ratio (untuk melihat stabilitas
likuiditas jangka panjang) serta usulan penerapan empat liquidity
monitoring tools; serta</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Revisi framework Basel II untuk pilar
1, 2 dan 3 yang terutama terkait dengan perlakuan dan persyaratan modal
dan bobot risiko yang lebih tinggi untuk transaksi trading book,
derivative dan sekuritisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesepakatan yang telah dicapai dalam
peningkatan kualitas permodalan dan likuiditas lembaga keuangan secara
global adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Menyepakati penyempurnaan kriteria kualitas persyaratan modal dengan diperkenalkannya <em>pre-dominant common equity modal tier 1.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
b) Menyepakati ditingkatkannya minimum common equity dari 2% menjadi 4.5% serta minimum level tier 1 dari 4% menjadi 6%.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Menyepakati penerapan conservation buffer (2.5%) dan countercyclical capital buffer (0-2.5%). <em>Countercyclical capital buffer</em> diterapkan jika terjadi pertumbuhan kredit yang berlebihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Menyepakati penyempurnaan risk coverage yaitu dengan memperketat persyaratan modal untuk eksposur <em>trading book, sekuritisasi, off-balance sheet vehicles dan counterparty credit risk</em></div>
<div style="text-align: justify;">
e) Menyepakati penerapan leverage ratio sebesar 3% sebagai <em>non-risk based “backstop”</em>
untuk membatasi pembentukan leverage di sektor perbankan. Leverage
ratio dapat bermigrasi ke Pilar 1 berdasarkan jika hasil kalibrasi dan
review menyimpulkan hal tersebut;</div>
<div style="text-align: justify;">
f) Menyepakati penerapan standar likuiditas internasional yaitu <em>Liquidity Coverage Ratio (LCR) </em>dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) serta penerapan tools untuk memantau risiko likuiditas;</div>
<div style="text-align: justify;">
g) Kerangka permodalan Basel III dan
kerangka likuiditas akan mulai diterapkan pada Januari 2013 secara
bertahap hingga implementasi penuh pada Januari 2019.</div>
<div style="text-align: justify;">
h) BCBS telah menyempurnakan kerangka
Pilar 2 – Supervisory Review Process yang meliputi firm-wide governance,
manajemen risiko konsentrasi, eksposur sekuritisasi, stress testing,
praktek valuasi dan eksposur off-balance sheet. Selain itu telah pula
diterbitkan berbagai panduan seperti panduan sound compensation
practices, corporate governance dan supervisory colleges. Anggota BCBS
termasuk Indonesia diharapkan dapat secepatnya mengadopsi perubahan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
i) BCBS telah menyempurnakan panduan
Pilar 3 meliputi disclosure eksposur sekuritisasi, sponsorship dari
off-balance sheet vehicles.</div>
<div style="text-align: justify;">
j) BCBS telah memfinalisasi panduan
disclosure mengenai risiko dan praktek kompensasi, serta ke depan akan
menyempurnakan panduan disclosure untuk kerangka permodalan dan
likuiditas Basel III.</div>
<br />mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-55396118512932846122012-10-06T08:50:00.002-07:002012-10-06T08:50:32.240-07:00Sarbaness oxley accounting<h2 class="post-title">
Peraturan atau undang-undang terkait Fraud dan Korupsi : SOX Sarbanes Oxley Act</h2>
<a href="http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/10/sarbanes-oxley.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-262" height="224" src="http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/10/sarbanes-oxley.jpg?w=300&h=224" title="sarbanes-oxley" width="300" /></a><br />
Sarbanes – Oxley Act, biasa disebut SOX, SOA atau SarbOx, bertujuan
untuk mengembalikan kepercayaan investor pasca skandal akuntansi dan
kebangkrutan perusahaan2 besar di Amerika.<br />
Undang-undang SOX berlaku sejak 2002 pada perusahaan publik yang terdaftar di SEC.<br />
Beberapa ringkasan poin penting di SOX:<br />
1. SOX mendasari dibentuknya PCAOB (Public Company Accounting Oversights Board)<br />
PCAOB bertugas menetapkan standar audit bagi auditor eksternal
perusahaan publik yang terdaftar di SEC. Standar audit tersebut meliputi
standar etika dan independensi, supervisi, rekrutmen dan pengembangan
audit staff, dan penerimaan klien baru atau berkelanjutan (client
acceptance and continuation.<br />
PCAOB juga melakukan fungsi pengawasan apakah akuntan publik sudah
mematuhi standar audit. Fungsi pengawasan itu termasuk melakukan
investigasi, menjatuhkan sanksi pencabutan izin akuntan publik, dll.<br />
2. Tanggung jawab perusahaan<br />
Chief Excecutive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO)
perusahaan harus membuat pernyataan bahwa laporan keuangan yang dibuat
adalah benar. Apabila ternyata tidak benar, CEO dan CFO dapat dikenakan
denda sampai 5 juta dolar dan hukuman penjara sampai 10 tahun (SOX
Section 302).<br />
SOX juga mewajibkan perusahaan untuk mempunyai komite audit
independen yang bertugas melakukan seleksi, menentukan kompensasi, dan
mengawasi auditor eksternal (SOX Section 301).<br />
Terkait dengan laporan keuangan, perusahaan harus menyajikan
(disclose) semua transaksi off-balance sheet yang bersifat material.
Perusahaan juga harus menyajikan dengan cepat setiap perubahan yang
bersifat material dalam kondisi keuangannya (SOX Section 409).<br />
SOX mengatur mengenai perlindungan whistle blower dengan mengenakan
sanksi kriminal atas perusahaan yang menghukum whistle blower dengan
cara apapun. Definisi atau pengertian Whistle blower adalah orang yang
melaporkan terjadinya fraud, korupsi, mis-manajemen, dll. dalam
perusahaan.<br />
Apabila ada seseorang yang dengan sengaja menghancurkan, mengubah,
atau menyembunyikan dokumen apapun untuk mencegahnya digunakan dalam
pengadilan, dapat dikenai sanksi kriminal (SOX Section 1102).<br />
Perusahaan juga harus mempunyai kode etik untuk mendorong top
management berlaku jujur, menyajikan laporan keuangan secara akurat dan
tepat waktu, dan mematuhi peraturan yang ada.<br />
3. Tanggung jawab auditor eksternal<br />
Auditor eksternal harus memberikan informasi pada komite audit
mengenai kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh manajemen perusahaan
(SOX Section 204).<br />
Partner auditor eksternal yang memimpin pelaksanaan audit dan
melakukan review audit harus berganti setiap 5 tahun sekali (SOX Section
203).<br />
SOX melarang auditor eksternal memberikan jasa non-audit tertentu
untuk klien auditnya, misalnya jasa akuntansi, desain/implementasi
sistem informasi keuangan, penilaian (appraisal), internal audit
outsourcing, investment banking, broker, dsb (SOX Section 201).<br />
Dalam SOX, auditor diharuskan memeriksa sistem internal control
perusahaan dan mengevaluasi apakah sistem tersebut dapat mendukung
informasi laporan keuangan yang reliable. Auditor kemudian mengeluarkan
opini mengenai sistem internal control tersebut (SOX Section 404).<br />
Eksternal auditor harus independen dari manajemen perusahaan yang
diaudit, baik secara kelihatannya (appearance) ataupun pada kenyataannya
(fact). Karena itu, dalam SOX diatur bahwa CEO, CFO, dan Chief
Accounting Officer suatu perusahaan tidak boleh pernah bekerja sebagai
auditor eksternal perusahaan itu sampai sudah lewat satu tahun
sebelumnya. SOX juga melarang perusahaan untuk merekrut karyawan dari
eksternal auditornya (SOX Section 206).mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-20336043443419516222012-05-30T23:25:00.002-07:002012-05-30T23:25:28.161-07:00biography frank lampardFrank Lampard was <span class="IL_AD" id="IL_AD9">born in</span> Romford, Essex on the 20th of June 1978. He came from a very <span class="IL_AD" id="IL_AD3">football</span> orientated family, with his father, uncle and cousins all heavily involved within <span class="IL_AD" id="IL_AD4">the game</span>. He spent most of his early years playing football
in his local park, garden and sea coast while on summer holiday’s with
the rest of his family. Frank Lampard has always been seen as a very
determined individual, and that <span class="IL_AD" id="IL_AD5">characteristic</span>
was associated with him from an early age. It earned him a place in
Heath Park’s youth team. Lampard then went on to have trials for
Tottenham, Arsenal and West Ham - Frank followed his heart and signed a
youth contract with the Hammers in 1994.<br />
<a href="http://franklampard.info/wp-content/uploads/2008/11/frank_lampard_west_ham_1.jpg"><img align="left" alt="Frank_Lampard_Biography_Westham" height="300" src="http://franklampard.info/wp-content/uploads/2008/11/frank_lampard_west_ham_1.jpg" width="236" /></a>He
was at West Ham for a year before he made the difficult decision to go
out on loan to Swansea in 1995. Frank Lampard was a very family
orientated man, however, he was determined to improve himself as a
footballer and that’s what this move did for him. Although the training
facilities at Swansea were of a considerably lower standard, Frank built
up his strength and came back to Upton Park ready to fight for a first
team place. It wasn’t until the 1998-99 season where he finally
established himself as a regular first team player for West Ham. Frank
Lampard appeared in every match that season for West Ham and he
significantly helped his team push for a fifth place finish in the
league. This though, attracted many of the <span class="IL_AD" id="IL_AD1">key West</span>
Ham players to bigger clubs, Rio Ferdinand was first to leave Upton
Park in 2000-01 from West Ham’s promising batch of youngsters. This,
along with the fact that his uncle and father had quit their jobs as
manager and assistant respectively meant a transfer to <span class="IL_AD" id="IL_AD10">Chelsea</span> Football Club in 2001 for a reported fee of £11 million pounds.<br />
<a href="http://franklampard.info/wp-content/uploads/2008/11/frank_lampard_england_16.jpg"><img align="right" alt="Frank_Lampard_Biography_England" src="http://franklampard.info/wp-content/uploads/2008/11/frank_lampard_england_16.jpg" /></a>Ranieri, the Chelsea
manager at the time, was a keen fan of Lampard’s style and he was
immediately drafted into first team action. He made his debut on the
19th of August against Newcastle United. Frank Lampard then went on to
appear in every league match for the Blues that season, netting a total
of 8 goals. He was starting to create a name for himself as a goal
scoring midfielder and Chelsea supporters were excited about the prospect of Frank Lampard playing in a blue shirt for seasons to come. Frank <span class="IL_AD" id="IL_AD2">continued</span> to steadily improve while playing for Chelsea, and <span class="IL_AD" id="IL_AD8">for the first time</span>
in his career he finished the 2002-03 season with 10 goals to his name.
By this time, Frank Lampard was already a regular in the England shirt
and his scoring-form for Chelsea also carried over to England as he netted his first goal for Engand on the 20th of August 2003 against Croatia.<br />
It was in the summer of 2003, when one of the richest men in the world, Roman Abramovich, bought Chelsea Football
Club. It meant Lampard could finally show his true potential. He was at
a side filled with quality players, and from that moment, he’s never
been given a chance to look back. In the 2004-05 season, Lampard scored
19 goals in all competitions, followed by hitting the 20 mark the season
after. Lampard was at his peak, and was picking up many personal
trophies to prove this: Runner up in the World <span class="IL_AD" id="IL_AD6">Player of the Year</span> 2005 to an unstoppable Ronaldinho and the FWA player of the year. Lampard continued
to make great progress at club and international level and it was in
the 2007-08 campaign where he reached a major goal scoring land mark for
Chelsea - 100 club goals. An extraordinary achievement for a central
midfielder. He was given much world wide recognition for such an
achievement.<br />
Lampard has come along way from playing in his back garden with his
father, and although now in his thirties, he still plays at the highest
level of football and is recognised as one of the best midfielders in the world.mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-73612237809177209482012-05-30T23:23:00.002-07:002012-05-30T23:23:52.508-07:00biography david villa<b>David Villa SÃnchez</b> (born December 3, 1981 in Langreo, Asturias,
Spain), is nicknamed El Guaje (The Kid) he is a Spanish football
player, who currently plays for Valencia CF and the Spanish national
side.
<br /><br />
<b>Early career</b> <br />
Born in the Asturias region in Northern Spain, he got his professional
breakthrough at his local club Sporting de Gijón for whom he made his
first-team debut in the 2000-01 season. The next season he was a first
team regular, scoring 18 league goals, and scored 20 the next season.
After over 50 goals in just three seasons at Gijón, he got his chance
in Spain's top-flight the La Liga, when promoted Zaragoza bought him in
the summer of 2003. He had no trouble adapting to the step up in class
and scored 17 times in his first season at Zaragoza. Villa led Zaragoza
to a Copa del Rey victory scoring the winning goal against Real Madrid.
<br /><br />
Soon after he earned his first international call-up and cap, Valencia
decided to take a chance on him and parted with over £8 million to
secure his services in the summer of 2005.
<br /><br />
<b>Valencia</b> <br />
In the 2005-06 season, he scored 25 goals in 35 league matches for
Valencia, to finish one goal behind the leagues top scorer Samuel Eto'o
of Barcelona. He scored his first hat-trick for Valencia against
Athletic Bilbao on the 23rd April 2006.
<br /><br />
<b>International career</b> <br />
Villa was included in Spain's 23 man squad for the 2006 FIFA World Cup
in Germany, and was favoured over the more established striker Raúl, to
line up alongside Fernando Torres in the opening match against Ukraine.
Villa made his first World Cup finals appearance scoring twice against
Ukraine. He added one more from the penalty spot in Spain's 1-3 defeat
to France in a Round of 16 knock-out match. He finished joint top goal
scorer for Spain along with Fernando Torres in World Cup 2006 with 3
goals.mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-13208823864791271882012-05-30T23:22:00.000-07:002012-05-30T23:22:00.200-07:00biography valentino rossi<h1 class="title">
<a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/paddock/racer-biographies/4034-valentino-rossi-biography">Valentino Rossi Biography</a></h1>
Valentino Rossi is a <a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing" title="MotoGP News">MotoGP</a>
motorcycle racer from Urbino, Italy who has won nine Grand Prix World
Championships. Valentino Rossi is one of the most successful figures in
motorcycle racing history, with a record seven premier class Grand Prix
World Championships. Valentino Rossi's father, Graziano Rossi, was also a
Grand Prix motorcycle racer.<br />
<h3>
Valentino Rossi's Vital Statistics</h3>
<table align="center" cellpadding="5" class="racer" id="profile" style="width: 100%;"><tbody>
<tr><td valign="top"><ul>
<li><strong>MotoGP Team</strong>: <a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcyle-news/industry-news/ducati" title="Ducati Motorcycle News">Ducati</a> Team</li>
<li><strong>Bike</strong>: Ducati Desmodeci GP 11</li>
<li><strong>Number</strong>: 46</li>
<li><strong>DOB</strong>: February 16th, 1979</li>
<li><strong>Nationality</strong>: Italian</li>
<li><strong>Nickname</strong>: "The Doctor"</li>
<li><strong>Weight</strong>: 147 lbs</li>
<li><strong>Height</strong>: 5ft 11in</li>
</ul>
</td><td align="center" width="50%"><div class="jce_caption" style="display: inline-block; width: 150px;">
<a href="http://www.allaboutbikes.com/images/articles/manager/473/Dan_Evon/MotoGP/profiles/valentino_rossi.jpg" rel="rokbox[640 478]" target="_blank" title="valentino_rossi"><img alt="valentino_rossi" height="112" src="http://www.allaboutbikes.com/images/articles/manager/473/Dan_Evon/MotoGP/profiles/thumbnails/thumb_valentino_rossi.jpg" width="150" /></a><div style="clear: both; text-align: center;">
Valentino Rossi</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<h3>
Valentino Rossi Biography</h3>
Valentino
Rossi was born in Urbino, Italy, on February 16th, 1979, to Graziano
and Stefania Rossi. He grew up about a half hour away in Tavullia, and
due to his father's profession as a motorcycle racer, Rossi was riding
dirtbikes around his back yard by the age of three. Rossi started racing
go-karts, and in 1990 he won a regional title. Rossi won his first
world title at the age of 18, and has been making history ever since.<br />
The "Doctor," Valentino Rossi, has a new challenge in 2011. After 7 years and 4 world championships with the <a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcyle-news/industry-news/yamaha" title="Yamaha Motorcycle News">Yamaha</a>
team, Rossi will now begin a new chapter in his legendary career. Rossi
will be riding a Ducati this year in an attempt to accumulate his 10th
(8th in the premier class) World Championship.<br />
Rossi claimed his
first World Championship victory in 1997 with Aprilia. Since that first
World title, Rossi has never finished a season off the podium. He was
even able to find the podium last year, after breaking his leg and
missing four rounds in the middle of the season. Rossi's place in the
history books is already reserved, but its not yet written. The Doctor
still has a lot of riding left to do.<br />
<h3>
Valentino Rossi and Yamaha</h3>
Valentino
Rossi has gained world wide fame due to his 9 world titles, but so has
his Yamaha M1 motorcycle. Rossi rode to four of his 7 premier titles
with the help of the Fiat Yamaha team and his M1 motorcycle. Rossi gave a
sad goodbye to the Yamaha team and his M1 motorcycle, but is ready to
start a new chapter in his career with Ducati in 2011.<br />
<h3>
Valentino Rossi's Helmets</h3>
Rossi has always had some of the most creative helmets on the grid. Check out some of <a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcyle-news/general-news/2269-rossis-helmets-creativity-and-humor" title="Rossi's Helmets: Humor and Creativity">Rossi's helmets here.</a><br />
<h3>
Valentino Rossi's Move to Ducati</h3>
This garage ain't big enough for the two of us. At the end of the 2010 season, tension between <a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/paddock/racer-biographies/4294-jorge-lorenzo-biography" title="Jorge Lorenzo Biography">Jorge Lorenzo</a>
and Valentino Rossi caused Rossi to seek out a new home. Rossi joines
the Ducati Racing team for the 2011 season, and will go head to head
with his former teammate during the 2010 season.<br />
<h3>
Valentino Rossi's 2010 Season</h3>
Rossi's
2010 season was a bit of a dissapointment. A broken leg and an injured
shoulder kept Rossi from racing at 100%. Despite his injuries, he was
still able to claim 2 victories, 10 podiums, and third place in the
Championship.<br />
<h3>
Valentino Rossi's Crashes</h3>
When you've been
racing as long as Rossi has, you're going to see some crashes.
Amazingly, Rossi had 230 consecutive starts before the crash at <a href="http://allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing/motogp-racing/2271-valentino-rossi-crashes-in-practice-rossi-to-undergo-surgery" title="Rossi Crashes at Mugello">Mugello forced him from the grid. </a><br />
<h3>
Valentino Rossi News</h3>
<ul class="news">
<li class="news"> <a class="news" href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing/motogp-racing/6864-rossi-earns-first-podium-finish-of-the-motogp-2012-season-at-le-mans"><span class="dmarticletitlespro_title">Rossi Earns First Podium Finish of the MotoGP 2012 Season at Le Mans</span> - <span class="dmarticletitlespro_date">(2012-05-21)</span></a></li>
<li class="news"> <a class="news" href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing/motogp-racing/6704-ducati-gp12-debuts-at-sepang-photos"><span class="dmarticletitlespro_title">Ducati GP12 Debuts at Sepang [Photos]</span> - <span class="dmarticletitlespro_date">(2012-01-31)</span></a></li>
<li class="news"> <a class="news" href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing/motogp-racing/6701-rossi-happy-with-ducatis-progess"><span class="dmarticletitlespro_title">Rossi Happy With Ducati's Progess</span> - <span class="dmarticletitlespro_date">(2012-01-31)</span></a></li>
<li class="news"> <a class="news" href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing/motogp-racing/6700-lorenzo-leads-day-one-at-sepang"><span class="dmarticletitlespro_title">Lorenzo Leads Day One At Sepang</span> - <span class="dmarticletitlespro_date">(2012-01-31)</span></a></li>
<li class="news"> <a class="news" href="http://www.allaboutbikes.com/motorcycle-sports/motogp-racing/motogp-racing/6698-valentino-rossi-i-feel-sorry-for-casey-stoner-video"><span class="dmarticletitlespro_title">Valentino Rossi: I Feel Sorry for Casey Stoner [Video]</span> - <span class="dmarticletitlespro_date">(2012-01-30)</span></a></li>
</ul>
<h3>
Valentino Rossi's Career Stats</h3>
<ul>
<li>MotoGP 2010 - Yamaha - 3rd</li>
<li>MotoGP 2009 - Yamaha - 1st</li>
<li>MotoGP 2008 - Yamaha - 1st</li>
<li>MotoGP 2007 - Yamaha - 3rd</li>
<li>MotoGP 2006 - Yamaha - 2nd</li>
<li>MotoGP 2005 - Yamaha - 1st</li>
<li>MotoGP 2004 - Yamaha - 1st</li>
<li>MotoGP 2003 - <a href="http://www.allaboutbikes.com/motorcyle-news/industry-news/honda" title="Honda Motorcycle News">Honda</a> - 1st</li>
<li>MotoGP 2002 - Honda - 1st</li>
</ul>
<h3>
Valentino Rossi's Bike - Ducati Desmosedici GP11</h3>
<ul>
<li><strong>Manufacturer</strong>: Ducati</li>
<li><strong>Make</strong>: Desmosedici GP11</li>
<li><strong>Year</strong>: 2011</li>
<li><strong>Engine</strong>: Liquid-cooled, 90 degree V4 four-stroke, desmodromic DOHC, four valves per cylinder</li>
<li><strong>Capacity</strong>: 799 cc</li>
<li><strong>Maximum Power</strong>: More than 200 HP</li>
<li><strong>Maximum Speed</strong>: In excess of 310 kph / 192 mph</li>
</ul>mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-49311381703203294262012-05-30T23:16:00.000-07:002012-05-30T23:16:20.762-07:00biography fernando torres<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td bgcolor="#FFFFFF" rowspan="10" valign="top" width="108"><br /></td>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><img height="15" src="http://www.fernando-torres-fan.info/gallery/main_47.gif" width="543" /></td>
<td bgcolor="#FFFFFF" rowspan="10" valign="top" width="106"><div align="center">
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><div align="center">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 15px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 15px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"></ins></ins></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td width="29%"><img height="180" src="http://www.fernando-torres-fan.info/gallery/fernando_torres9.gif" width="156" /></td>
<td width="71%"><div align="justify">
Fernando José
Torres Sanz (born March 20, 1984) is a Spanish football player. He was
born in the Fuenlabrada neighbourhood of Madrid and was the youngest
player to play for Atlético Madrid and the youngest to become captain
(at age 19). Nicknamed 'El Niño' (The Kid) for his youthful face, Torres
is a striker for Spain and Liverpool. Torres scored 55 goals over 5
seasons in the Spanish top flight, with only Samuel Eto'o and David
Villa scoring more in the same period. Torres also played two seasons in
the second division where he scored 7 goals in 40 games.</div>
<div align="justify">
In 1999, Torres signed his first
contract with the club and at the end of the 1999–2000 season he was
part of the first team. His next success was at the European Under-16
Championship in England in 2001, where he finished as the Player of the
Tournament en route to Spain's victory.</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><div align="center">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 250px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 250px;"></ins></ins>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><div align="justify">
At the time, Newcastle United manager Bobby Robson
was apparently informed of Torres' talent by a Newcastle scout.Robson,
however, decided against a move for the Spaniard. Torres made his début
for Atlético Madrid in the Vicente Calderón Stadium against Leganes and
he scored his first goal for the club the following week, in a game
against Albacete. <br />
2002 saw Atlético Madrid returning to the first
division of Spanish football. In his first season playing in the top
division, Torres did not find the transition from second tier football
too much of a hindrance as he scored 13 goals. Torres has been the top
scorer for Atlético in La Liga for the past four seasons.He is the
youngest player to play for Atlético Madrid and the youngest to become
captain (at age 19).<br />
In 2003–2004 Torres made further strides as he scored
19 league goals in just 35 appearances. He was also named as Atlético's
club captain aged just 19. Atlético also improved, but were pipped for a
UEFA Cup place on the final day of the season as they finished 7th
behind Sevilla due to goal difference in the two team's head-to-head
record (2-1, 0-2).<br />
In this season Torres made his debut for the full
Spanish national team on September 6, 2003 in a friendly against
Portugal. His first goal for Spain came against Italy on April 28, 2004.
At the end of the season Torres was chosen as part of the Spanish squad
for Euro 2004. He only appeared as a late substitute in Spain's first
two group games, but made the first eleven for the deciding game against
Portugal. Torres hit the post in the 62 minute after Nuno Gomes put
Portgual ahead on 57 minutes. Spain lost 1-0 and were eliminated.<br />
Atlético's 7th place finish in 2004 did qualify them
for the Intertoto Cup, giving Torres his first taste of European club
competition. They made the final, but agonisingly lost on penalties,
this time to Villarreal.<br />
At his first ever appearance in a World Cup finals at
the 2006 FIFA World Cup in Germany, Torres scored the final goal in a
4-0 victory over Ukraine with a volley. In the second group match,
Torres scored twice against Tunisia, in the 76th minute for Spain to
take the lead 2-1 and then again from a penalty kick in the 90th. Torres
was dropped from the team for a friendly versus Romania in November
2006, but returned to the national side for the friendly against England
in February 2007, a 1-0 win for Spain. After the World Cup Torres
admitted that he turned down the chance to join Chelsea after the end of
the 2005-06 season.<br />
Again in 2007, Torres's future at Madrid was the
subject of much speculation after Atlético's inability to secure a UEFA
Cup spot. Arsenal, Chelsea, Liverpool and Manchester United were all
linked with a move for the player. Following the end of the 2006-07
season, reports in the English media stated that Torres was the main
transfer target of Liverpool.<br />
The rumours reached such a fever pitch that Atlético
president Enrique Cerezo made a statement saying "We've received no
offer from Liverpool or any other club or player". However, a few days
later new reports suggested that Atletico had agreed a deal with
Liverpool for Torres, the fee rumoured was £20 million plus Luis Garcia.
Then on 30 June Atlético announced agreeing a deal with Villareal to
sign Diego Forlán (seen as a potential replacement for Torres).<br />
On July 2 it was reported that Torres had cut short his
holiday to fly back to Madrid to finalize the move. The next day Torres
passed a medical for Liverpool and it was annouced that a farewell
press conference would be held in Madrid the on 4 July to bid farewell
to the Atlético Madrid fans. Later that day, Atlético officially
confirmed his transfer to Liverpool on their website.<br />
Torres will wear Liverpool's number 9 shirt, which has
previously been worn by legendary Liverpool strikers Robbie Fowler and
Ian Rush. It was revealed during the Liverpool press conference that the
fee stood at £27 million. It has also been widely reported that Torres
has taken a pay cut as part of the transfer. A drop from £103,000 a week
in Spain, to about £90,000 according to The Times.<br />
Torres made his official debut for Liverpool F.C. on
July 17, 2007 during a friendly match against Werder Bremen. Torres
scored his first goal for Liverpool F.C. on August 3, 2007 during a
friendly match against Shanghai Shenhua, which was also his first start.
Torres is Liverpool F.C.'s record signing. On August 11, 2007 Torres
made his competitive debut for Liverpool F.C. against Aston Villa in a
2-1 win. <br />
He scored his first English Premier League goal on his
Anfield debut August 19th, in the 16th minute of the match against
Chelsea running on to a Steven Gerrard pass he took the ball past
Chelsea's defender Tal Ben Haim and slotted it into the Chelsea net,
this silenced many critics including Aaron Williams, a biased Manchester
United supporter and infamous media figure. The game ended 1-1 after a
bad decision by Rob Styles who gave Chelsea a controversial penalty in
the 62nd minute.<br />
<br />
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"> </td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><img height="15" src="http://www.fernando-torres-fan.info/gallery/main_48.gif" width="543" /></td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#FFFFFF" height="18"><div align="justify">
In
November of 2001 Torres played in the Under-17 World Cup in Trinidad and
Tobago. In July of 2002, he played in the Under-19 European
Championships in Norway, a tournament Spain won. Torres was both top
scorer and Player of the Tournament. He made his debut for the Under-21
national team in 2003. On September 6, later that year, Torres made his
debut for the senior national team against Portugal. His first goal for
Spain came against Italy on April 28, 2004.
</div>
<div align="justify">
It was widely expected that a good
performance for Spain at the 2006 FIFA World Cup in Germany would boost
Torres' already significant demand among major European clubs. At his
first ever appearance in a World Cup finals match, Torres scored with a
spectacular volley helping Spain to a win over Ukraine. In the second
group match Spain rallied from a 0-1 deficit against Tunisia to win 3-1.
Torres scored in the 76th minute for Spain to take the lead 2-1 and
then again from a penalty kick in the 90th minute. </div>
<div align="justify">
He was subsequently given a much-needed
rest in Spain's third group match against Saudi Arabia, entering the
game only to substitute José Antonio Reyes in the 70th minute. Having
managed to score three goals in the tournament, Torres was one of the
leading goal scorers in the 2006 FIFA World Cup. He was also the first
player to score three goals in the tournament. Torres started the round
of 16 matches against France, but after initially taking the lead, Spain
went on to lose 1-3 and were knocked out of the tournament.</div>
<div align="justify">
The Spanish national team coach, Luis
Aragonés, remarked that he "never scores two goals the same",
highlighting Fernando's versatility as a player. Moreover he was Spain's
best player at the 2006 World Cup finals in Germany.</div>
<div align="justify">
However, Torres was dropped from the
team for a friendly versus Romania in November 2006, after having only
scored 2 goals in 8 matches due to a slight drop in form. He was the
youngest player ever to score for Spain.</div>
</td></tr>
</tbody></table>mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-13449327026892098872012-05-30T23:06:00.003-07:002012-05-30T23:06:40.378-07:00biography david beckham<h3>
<a href="" name="synopsis">Synopsis</a></h3>
<div class="first-page">
Professional soccer player David Beckham was born May 2,
1975, in London, England. A phenom almost from the moment he could first
kick a soccer ball, Beckham began playing for Manchester United,
England's legendary soccer team, at 18, and was a starter by the time he
was 20. He's also played for Real Madrid. In 2007 he signed a
five-year, $250-million contract with the L.A. Galaxy.<br />
</div>
<h3>
<a href="" name="early-years">Early Years</a></h3>
Born May 2, 1975, in Leytonstone, Greater London, UK, to
parents Ted Beckham, an appliance repairman, and his wife Sandra, a hair
stylist, David Beckham was the family's only son. A middle child
between two sisters, Beckham grew up with parents and siblings who were
committed fans of Manchester United, England's legendary soccer
franchise.<br />
At an early age, Beckham showed his own promise as a footballer,
winning the coveted Bobby Charlton Soccer Schools National Skills
competition at 11 years old. His talent soon caught the notice of
Manchester United team officials, who asked him to try out for the
club's youth league. By the age of 16, Beckham had left home and was
playing for United's training division. Two years later he made the
club, and by 1995 he was a full-time starter.<br />
<h3>
<a href="" name="world-wide-star">World Wide Star</a></h3>
Beckham wasted little time in making a splash on the English
soccer landscape. The talented goal scorer was named the Professional
Footballers' Association Young Player of the Year in 1997. A year later,
he was one of the leading faces of England's World Cup team.<br />
His bravado and good looks offered up plenty of off-field potential,
too. In 1998, Beckham, who'd already signed a deal with Adidas, netted
$13 million in endorsement deals. The Beckham brand only enhanced in
value when he met Victoria "Posh Spice" Adams, in 1997. The two quickly
fell in love, and on March 4, 1999, they had their first child, a son
they named Brooklyn Joseph. Two months later, Beckham and Posh tied the
knot at a lavish $800,000 wedding at a castle outside of Dublin,
Ireland.<br />
On the field, Beckham didn't miss a beat. In 1999 he led Manchester
United to the Premier League title, the FA Cup championship, and the
Champions League title. Thanks to a last-minute free kick against Greece
in 2001, England qualified for the 2002 World Cup. That same year,
Beckham signed a three-year $22 million contract to remain with
Manchester United.<br />
But Beckham's time with United proved to be shorter than anyone
thought. In 2003, he was acquired by Real Madrid in a stunner of a deal
that brought to light Beckham's growing rift with Manchester's manager,
Sir <a href="http://www.biography.com/people/alex-ferguson-9293262">Alex Ferguson</a>.<br />
Spanish soccer fans were thrilled to have their archrival join their
team. Americans, meanwhile, were just getting to know him with the
release of the movie, <i>Bend it Like Beckham</i>, a delightful movie
that tells the story of a young girl who bucks her family's traditional
ways, and falls in love with English soccer.<br />
<h3>
<a href="" name="coming-to-america">Coming to America</a></h3>
America's fascination with Beckham and his decade of
dominance culminated in 2007, when the soccer great moved across the
Atlantic to sign a reported five-year, $250 million deal with the L.A.
Galaxy. The relocation was as much about giving Posh Spice's career a
boost (she helped drive the decision to move to the States) as it was to
give America's Major League Soccer a shot in the arm. Within 48 hours
of the signing, the Galaxy sold more than 5,000 season tickets.<br />
Beckham's career since moving to the US, however, has been a rocky
one. He's been beset by injuries, spraining a knee ligament his first
season in L.A., and later missed out on a chance to play in the 2010
World Cup because of an Achilles' tendon injury.<br />
In July 2011, Beckham and Posh Spice, who already had three boys, welcomed a daughter, Harper Steven, into their family.mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-9999597701003784822012-05-30T23:03:00.002-07:002012-05-30T23:03:25.167-07:00biography michael schumacherBiography
<br />
<div class="sidebar_container">
<img align="absbottom" height="12" src="http://www.mschumacher.com/images/sidebar_bottom.gif" width="260" />
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="6">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="130">Name</td>
<td class="text_std">Michael Schumacher </td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Nicknames</td>
<td class="text_std">Schumi, Schuey</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Date of Birth</td>
<td class="text_std">3rd January 1969</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Place of Birth</td>
<td class="text_std"><a href="http://maps.google.com/maps?f=q&hl=en&geocode=&time=&date=&ttype=&q=H%C3%BCrth-Herm%C3%BClheim&sll=37.0625,-95.677068&sspn=51.351494,105.46875&ie=UTF8&ll=53.278353,6.899414&spn=9.784066,26.367188&z=5&iwloc=addr&om=1" target="extlink">Hürth-Hermülheim</a>,
Germany</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Height</td>
<td class="text_std">1.74m</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Weight</td>
<td class="text_std">68kg</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Residency</td>
<td class="text_std"><a href="http://maps.google.com/maps?f=q&hl=en&geocode=&time=&date=&ttype=&q=Vufflens-le-Ch%C3%A2teau,+Switzerland&sll=53.278353,6.899414&sspn=9.784066,26.367188&ie=UTF8&ll=49.15297,6.459961&spn=10.697172,26.367188&z=5&iwloc=addr&om=1" target="extlink">Vufflens-le-Château</a>,
Switzerland</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Marital Status</td>
<td class="text_std">Married </td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Wife</td>
<td class="text_std">Corinna Schumacher (nee Betsch) since Tuesday
1st August 1995</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Children</td>
<td class="text_std">Gina-Maria, daughter (DOB 19/01/97)
and son Mick (DOB 22/03/99)</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">Family</td>
<td class="text_std">Rolf, Father, Elizabeth, Mother and Ralf, Brother
(DOB 30/6/75) </td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">Interests</td>
<td class="text_std">Soccer, tennis, swimming, skiing </td>
</tr>
</tbody></table>
<div align="left">
<span class="section_header">His Manager...</span><strong><br />
</strong>Michael's manager since 1989 has been Willi Weber.
Schumacher was to receive a free drive in his WTS team for
three years, Weber in return is reported to receive 20% of all income Michael
earns from motor races. The initial agreement was to last
10 years, however it was later extended for a further several
years.</div>
<div align="left">
<span class="section_header">His Helmet...</span><br />
Michael explains how his helmet's paint scheme came about:<br />
"From the area of the visor you see the traditional German
black-red-gold. I chose the colours years ago with a friend
of mine and I changed it only slightly, mostly to include
sponsor decals. The blue circle with the white stars on the
top was his idea. After joining Ferrari I added the prancing
horse on the back. "</div>
Since
the European GP in 2000, Michael has raced with a modified helmet
design. The blue circle on the top in now painted light red.
The white Marlboro stripe around the top is also now red.
The change was made to prevent confusion between himself and
Barrichello, whose design was confusingly similar. <br />
<span class="section_header">F1 Teams
Driven for...</span><br />
<div align="center" class="table_container">
<img align="top" src="http://www.mschumacher.com/images/table_top.gif" />
<table align="center" border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" class="data_table" style="width: 330px;">
<tbody>
<tr>
<td class="table_title" width="60">Year</td>
<td class="table_title" width="46">Team</td>
<td class="table_title" width="206">Teammates</td>
</tr>
<tr class="table_text">
<td class="table_text" valign="middle" width="60">1991</td>
<td class="table_text">Jordan</td>
<td class="table_text">1991 Andrea de Cesaris</td>
</tr>
<tr class="table_text">
<td class="table_text" valign="middle" width="60">1991-1995</td>
<td class="table_text">Benetton</td>
<td class="table_text">1991 Nelson Piquet <br />
1992 Martin Brundle<br />
1993 Riccardo Patrese<br />
1994 Jos Verstappen/JJ Lehto/ Jonny Herbert<br />
1995 Jonny Herbert</td>
</tr>
<tr class="table_text">
<td class="table_text" valign="middle" width="60">1996-2006</td>
<td class="table_text">Ferrari</td>
<td class="table_text">1996-1999 Eddie Irvine<br />
2000-2005 Rubens Barrichello <br />
2006-2007 Felipe Massa </td>
</tr>
</tbody></table>
<img align="absbottom" src="http://www.mschumacher.com/images/table_bottom.gif" /> </div>
<div align="left">
Schuey entered only one race for Jordan - which
was his F1 debut at Spa Francorchamps in 1991. He qualified 7th but in
the race the clutch burnt out and he didn't make it off the grid. He was
standing in for Bertrand Gachot, who had been jailed in London just
before the GP for an assault with CS gas on a taxi driver! </div>
<div align="left">
Michael is Ferrari's most successful driver ever, ahead of Niki Lauda. </div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4680329037943325128.post-76308690303405826542012-05-30T22:57:00.005-07:002012-05-30T22:57:53.590-07:00biographi Michael Jordan<b>
Born: February 17, 1963
<br />
Brooklyn, New York
</b>
<br />
<i>
African American basketball player
</i>
<br />
Basketball superstar Michael Jordan is one of the most successful,
popular, and wealthy athletes in college, Olympic, and professional sports
history.
<br />
<div>
<h2>
<i>
Early life
</i>
</h2>
Michael Jordan was born on February 17, 1963, in Brooklyn, New York, one
of James and Deloris Jordan's five children. The family moved to
Wilmington, North Carolina, when Michael was very young. His father
worked as a General Electric plant supervisor, and his mother worked at
a bank. His father taught him to work hard and not to be tempted by
street life. His mother taught him to sew, clean, and do laundry. Jordan
loved sports but failed to make his high school basketball team as a
sophomore. He
continued to practice and made the team the next year. After high
school he accepted a basketball scholarship to the University of North
Carolina, where he played under head coach Dean Smith.
<br />
In Jordan's first season at North Carolina he was named Atlantic
Coast Conference (ACC) Rookie of the Year for 1982. The team won the ACC
championship, and Jordan made the clutch jump shot that beat Georgetown
University for the championship of the National Collegiate Athletic
Association (NCAA). Jordan led the ACC in scoring as a sophomore and as
a junior. The
<i>
Sporting News
</i>
named him college player of the year for both years. He left North
Carolina after his junior year and was selected by the Chicago Bulls of
the National Basketball Association (NBA) as the third pick of the 1984
draft. Before joining the Bulls, Jordan was a member of the Summer 1984
United States Olympic basketball team that won the gold medal in Los
Angeles, California.
<br />
</div>
<div>
<h2>
<i>
Early pro years
</i>
</h2>
When Jordan was drafted by the Chicago Bulls they were a losing team,
drawing only around six thousand fans to home games. Jordan quickly
turned that around. His style of play and fierce spirit of competition
reminded sportswriters and fans of Julius Erving (1950–), who had
been a superstar player during the 1970s. Jordan's incredible
leaping ability and hang time thrilled fans in arenas around the league.
In his first season he was named to the All-Star team and was later
honored as the league's Rookie of the Year.
<br />
A broken foot sidelined Jordan for 64 games during the 1985–86
season, but he
<br />
<div class="gale_imggroup">
<img alt="Michael Jordan. Reproduced by permission of Getty Images." height="280" src="http://www.notablebiographies.com/images/uewb_06_img0386.jpg" width="228" />
<div class="caption">
<i>
Michael Jordan.
</i>
<br />
<b>
<i>
Reproduced by permission of
</i>
</b>
<div class="credit">
Getty Images
</div>
.
</div>
</div>
returned to score 49 points against the Boston Celtics in the first
game of the playoffs and 63 in the second game—an NBA playoff
record. The 1986–87 season was again one of individual successes,
and Jordan started in the All-Star game after receiving a record 1.5
million votes. He became the first player since Wilt Chamberlain
(1936–1999) to score 3,000 points in a single season. Jordan
enjoyed personal success, but Chicago did not advance beyond the first
round of the playoffs until 1988. Jordan concentrated on improving his
other basketball skills, and in 1988 he was named Defensive Player of
the Year. He was also named the league's Most
Valuable Player (MVP) and became the first player to lead the league in
both scoring and steals. He was again named MVP in that year's
All-Star game.
By adding such players as Scottie Pippen, Bill Cartwright, Horace Grant,
and John Paxson around Jordan, the Bulls' management created a
strong team that won the 1991 NBA title by defeating the Los Angeles
Lakers. The next year, the Bulls repeated as NBA champions by beating
the Portland Trail Blazers. In 1992 Jordan also played on the
"Dream Team," which participated in the Summer Olympic
Games in Barcelona, Spain. The Olympic Committee had voted to lift the
ban on professional athletes participating in the games. The team easily
won the gold medal, winning their eight games by an average margin of
43.7 points.
<br />
</div>
<div>
<h2>
<i>
Unexpected retirement
</i>
</h2>
In 1993, after a tough playoff series with the New York Knicks, the
Bulls met the Phoenix Suns for the NBA championship. When it was over,
Jordan was again playoff MVP, and Chicago had won a third straight
title. That summer Jordan's father, James, was murdered by two
men during a robbery attempt. Jordan was grief stricken, and his
father's death, combined with media reports about his gambling,
led him to announce his retirement from professional basketball in
October. Jordan had won three straight NBA titles, three regular season
MVP awards, three playoff MVP titles, seven consecutive scoring titles,
and he was a member of the All-Star team every year that he was in the
league. In just nine seasons he had become the Bulls all-time leading
scorer.
<br />
In 1994–95 Jordan played for the Birmingham Barons, a minor
league baseball team in the Chicago White Sox system. Although the
seventeen-month experiment showed that he was not a major league
baseball player, the experience and time away from basketball provided a
much-needed rest and opportunity to regain his love of basketball.
<br />
</div>
<div>
<h2>
<i>
Return to glory
</i>
</h2>
When Jordan returned to the Chicago Bulls during the 1994–95
regular season, people wondered, "Could he do it again?"
He played well, but he was obviously rusty. The Bulls were defeated in
the playoffs by the Orlando Magic. After a summer of playing basketball
during breaks from filming the live-action cartoon movie
<i>
Space Jam,
</i>
Jordan returned with a fierce determination to prove that he had the
ability to get back on top. The 1995–96 Bulls finished the
regular season 72–10, an NBA record for most wins in a season,
and Jordan, with his shooting rhythm back, earned his eighth scoring
title. He also became the tenth NBA player to score 25,000 career points
and second fastest after Chamberlain to reach that mark. The Bulls went
on to win their fourth NBA championship, overpowering the Seattle
Supersonics in six games. Few who watched will ever forget how Jordan
sank to his knees, head bent over the winning ball, in a moment of
bittersweet victory and deep sadness. The game had been played on
Father's Day, three years after his father's murder.
<br />
The defending champions had a tougher time during the 1996–97
season but entered the playoffs as expected. Sheer determination took
the Bulls to their fifth NBA championship. Illness, injury, and at
times a lack of concentration hurt the team. In the fifth game of the
finals Jordan carried the team to victory despite suffering from a
stomach virus. In the 1997–98 season the Bulls were again in the
playoffs, and again they faced tough competition. As before, they were
able to clinch the NBA championship, and Jordan claimed his sixth NBA
finals MVP award.
<br />
Jordan's other professional life as a businessman was never off
track. Profitable endorsements (ads in which he voiced his support for
certain products) for companies such as Nike and Wheaties, as well as
his own golf company and products such as Michael Jordan cologne (which
reportedly sold 1.5 million bottles in its first two months), made
Jordan a multimillionaire. In 1997 he was ranked the world's
highest paid athlete, with a $30 million contract—the largest
one-year salary in sports history—and approximately $40 million a
year in endorsement fees.
<br />
</div>
<div>
<h2>
<i>
Retired again
</i>
</h2>
Jordan retired for a second time in 1999, ending his career on a high
note just after the official end of a labor dispute between NBA players
and team owners. Many people saw him as the greatest basketball player
ever, and his retirement was called the end of an era. In 2000 Jordan
became part-owner and president of basketball operations of the
Washington Wizards. This made him only the third African American owner
in the NBA. He also gained an ownership stake in the Washington Capitals
hockey team. Also in 2000, Jordan celebrated the first year of his $1
million grant program to help teachers make a difference in their
schools.
<br />
In September 2001, after months of rumors, Jordan announced that he was
ending his three-year retirement to play for the Wizards at age
thirty-eight. At a news conference to discuss his comeback, he said,
"Physically, I know I'm not twenty-five years old, but I
feel I can play the game of basketball on the highest level." The
Wizards, who had won only nineteen games the season before, improved
with the addition of Jordan. After being voted to play in his thirteenth
All-Star game (during which he missed a slam dunk), Jordan had the
Wizards in the race for the playoffs until suffering a knee injury and
missing the last part of the season. He was also distracted in January
2002 when his wife Juanita, whom he married in 1989, filed for divorce.
(They have three children.) The next month the divorce was called off.
Jordan said he planned to play one more season for the Wizards.
<br />
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/13750909818207368801noreply@blogger.com0